REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kepolisian Daerah Bali menilai tewasnya anggota DPR RI Laurens Bahang Dama (50), murni karena insiden biasa akibat tersengat arus listrik di dalam kamar mandinya.
"Ini kecelakaan. Meninggalnya murni karena kesetrum," kata Kepala Polda Bali Inspektur Jenderal Albertus Julius Benny Mokalu menjawab pers usai melayat ke Rumah Duka Rumah Sakit Angkatan Darat Udayana di Denpasar, Jumat.
Dia menegaskan bahwa tidak ada unsur kesengajaan atas tewasnya Ketua Komisi V dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) itu di kediamannya di Jalan Pulau Adi Denpasar.
Untuk itu, pihak kepolisian tidak akan menyelidiki kasus tersebut lebih jauh karena insiden terjadi saat menolong putri kedua Sherli yang saat itu berteriak terkena sengatan arus listrik saat mandi menggunakan "shower" air hangat.
Namun nyawa sang putri bisa diselamatkan, sedangkan Laurens menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Surya Husada Denpasar.
Hingga saat ini sejumlah kerabat dan keluarga politisi PAN itu silih berganti berdatangan ke Rumah Duka RSAD Udayana untuk menyampaikan bela sungkawa, termasuk orang nomor satu di jajaran Polda Bali itu.
"Atas nama Polda Bali dan jajaran, kami turut berduka cita. Semoga keluarga tabah," ucap mantan Kepala Polda Bengkulu itu.
Lauren Bahang Dama tewas tersengat aliran listrik di kamar mandi rumahnya pada Rabu (13/8) petang.
Hingga kini jenazah pria kelahiran NTT, 13 Februari 1964 itu masih disemayamkan di RSAD Udayana Denpasar.
Rencananya janazah akan diterbangkan ke kampung halamannya di Flores, Nusa Tenggara Timur pada Sabtu (16/8).