REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyikapi adanya dugaan kepemilikan narkoba jenis sabu-sabu oleh salah seorang pegawai negeri sipil di Sekretariat DPRD Surabaya yang tertangkap polisi beberapa hari lalu.
"Saat ini kami sedang mencari informasi dan masukan dari sejumlah kalangan untuk kasus tersebut. Dengan harapan, pemerintah kota nantinya bisa mengambil kebijakan yang tepat," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat menghadiri rapat paripurna di DPRD Surabaya, Jumat (15/8).
Menurut dia, pihaknya berharap sampai menzalimi orang. "Saya juga tidak mau seperti itu. Saya cari masukan supaya fair. Makanya sekarang lagi nyari masukkan harusnya itu gimana?," katanya.
Tri Rismaharini mengingatkan kasus yang menimpa salah satu staf di Sekretariat DPRD Surabaya tersebut bisa terjadi kepada siapa saja. Makannya, lanjut dia, pihaknya mengeluarkan imbauan agar para PNS di lingkungan pemerintah kota tidak meletakkan helm di tempat parkir. "Sebenarnya kasihan harus bawa helm. Tapi mau gimana lagi," katanya.
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini menegaskan, dirinya memilih berhati-hati sebelum mengambil keputusan. Sebab ketupusan yang diambil nantinya menyangkut nama baik dan masa depan orang lain.
"Dulu itu pernah ada kasus. Menurut saya waktu itu benar tapi karena dokumennya kurang akhirnya lolos. Ada juga kasusnya kecil. Tapi berhubung dokumennya lengkap ya akhirnya kita keluarkan. Makanya sekarang kita memilih hati-hati," katanya.