REPUBLIKA.CO.ID, MOGADISHU -- Pertempuran kembali meletus di Mogadishu antara pasukan pemerintah Somalia dan Misi Uni Afrika (AMISOM) dengan seorang gembong militan.
"Operasi dilakukan bersama dengan polisi, militer Somalia dan pasukan intelijen dengan bantuan dari AMISOM. Targetnya rumah-rumah dimana senjata yang dipakai untuk mencelakai masyarakat disimpa," ujar juru bicara Kementerian Keamanan Nasional Mohamed Yusuf Osman, dikutip dari All Africa, Sabtu (16/8).
Dia mengatakan pihak pemerintah berhasil menyitas senjata berbagai jenis, termasuk senapan, ranjau darat, senjata berat, yakni bazooka, amunisi dan seragam militer dan polisi. Osman mengatakan senjata-senjata tersebut digunakan untuk mendukung al-Shabaab dan mencelakai warga dan pemerintah Somalia.
Operasi itu merupakan bagian dari program pemerintah melucuti senjata para militan yang diumumkan awal bulan ini. Osama mengatakan selama operasi berlangsung pasukan gabungan mendapat perlawanan hebat dari militan.
Baku tembak dan ledakan besar dilaporkan terjadi sebelum fajar. Saksi mata melaporkan sedikitnya lima orang tewas.
"Pertempuran sangat berat. Kedua pihak menggunakan senjata berat dan saling melempar granat. Saya melihat lima jenazah, tiga di antaranya warga sipil," kata seorang warga Abidiweli Mohamed.
Tentara pemerintah mengatakan mereka telah berhasil menguasai keadaan setelah pertempuran beberapa jam. Menurut Osman, pasukan terus melanjutkan operasinya. Dia sendiri belum bisa mengonfirmasi jumlah korban tewas.