Senin 18 Aug 2014 10:01 WIB

Ini Ultimatum Hamas bagi Pemukim Israel

Rep: c64/ Red: M Akbar
Warga Palestina mengusir pemukim Israel di kebun zaitun miliknya
Foto: sahabatalaqsha
Warga Palestina mengusir pemukim Israel di kebun zaitun miliknya

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Pemukim Israel yang berdiam di dekat perbatasan Jalur Gaza tidak akan kembali tanpa persetujuan dari Hamas. Pernyataan tersebut disampaikan oleh juru bicara Hamas, Sami Abu Zuhri, pada Ahad (17/8) waktu setempat.

"Warga baru bisa kembali ketika Hamas telah memutuskan dan bukan dari persetujuan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu," ujarnya dalam aksi damai di kota Rafah, selatan Jalur Gaza, seperti yang dilansir Anadolu Agency, Ahad (17/8).

Zuhri mengatakan, Israel telah membuat kebohongan besar terkait jumlah prajuritnya yang tewas dalam pertempuran melawan pejuang-pejuang Palestina di Gaza. "Fakta tidak dapat diubah dan hal ini adalah perlawanan Palestina yang berlaku."

"Kami akan mencapai kesepakatan terhormat atau tidak ada kesepakatan sama sekali," kata Zuhri.

Lebih lanjut ia menambahkan, Zionis Israel harus siap menerima konsekuensi dari kegagalan tercapainya kesepakatan.

Laporan terbaru menurut Kementerian Kesehatan Palestina, sedikitnya terdapat 2.016 warga Palestina yang meninggal dunia akibat kekejian Zionis Israel yang mayoritasnya adalah masyarakat sipil. Sedangkan, yang terluka lebih dari 10.100 orang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement