Rabu 20 Aug 2014 21:12 WIB

Luluhnya Hati Pendosa (2-habis)

Tobat nasuha titik balik perbaikan hamba.
Foto: Thedailystar.net
Tobat nasuha titik balik perbaikan hamba.

Oleh: Nashih Nashrullah     

Ibrahim mengungkapkan syarat yang kedua, yaitu jika bermaksiat maka jangan tinggal di bumi Allah.

Syarat kedua ini membuat Jahdar terperangah. “Apa? Syarat ini lebih hebat lagi. Lalu, aku harus tinggal di mana? Bukankah bumi dengan segala isinya ini milik Allah?”

“Jika demikian,” kata Ibrahim, “pikirkan matang-matang. Apakah pantas memakan rezeki-Nya dan tinggal di bumi-Nya, sementara pada saat yang sama berani bermaksiat?”

Untuk kali kedua, Jahdar menyerah dan membenarkan Abu Ishaq. “Lalu apa syarat ketiga?” ujarnya.

“Syarat yang ketiga,” ungkap Ibrahim, “jika masih saja bermaksiat dan ingin  memakan rezeki  dan tinggal di bumi-Nya, carilah tempat tersembunyi yang tak tampak dari pengawasan-Nya.”

“Wahai Abu Ishaq, nasihat macam apakah semua ini? Mana mungkin Allah tidak melihat kita?” ketus Jahdar terkesima.

“Tepat,” ujar Ibrahim. “Jika yakin Allah selalu mengawasi dan tetap saja memakan rezeki dan tinggal di bumi-Nya, tentu tidaklah pantas bermaksiat kepada-Nya. Pantaskah Anda melakukan semua itu?” tanya Ibrahim kepada Jahdar.

Tak pelak, syarat-syarat itu membuat Jahdar terpaku, terdiam seribu bahasa, dan menjadi pukulan telak baginya. Ia pun meminta syarat berikutnya.  

Ibrahim bertutur, “Jika malaikat kematian menjemputmu, mintalah kepadanya untuk menangguhkan sampai kau berbuat dan beramal saleh.”

Jahdar semakin tak berkutik. Ia termenung. Jawaban-jawaban tokoh yang wafat pada 782 M/165 H itu semakin logis dan rasional. “Mustahil semua itu aku lakukan,” kata Jahdar sembari meminta syarat terakhir. 

Ibrahim menjawab, “Bila Malaikat Zabaniyah hendak menggiringmu ke neraka pada hari kiamat, janganlah kau bersedia ikut dengannya dan menjauhlah!”

Secara spontan, air mata Jahdar terurai. Ia menyesal dan memohon agar tidak mencukupkan nasihatnya itu. Ia pun berjanji tidak akan bermaksiat lagi mulai detik itu hingga seterusnya. “Sejak saat ini, aku bertobat nasuha kepada Allah,” tuturnya.       

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement