REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) mempertimbangkan pengiriman sampai dengan 300 tentara ke Irak untuk memperkuat keamanan di instalasi diplomatik Amerika di negara itu.
"Kami sedang mempertimbangkan mengirimkan kurang dari 300 prajurit," kata pejabat senior AS, Rabu (20/8).
Dia menjelaskan pengiriman itu adalah dalam menanggapi permintaan Departemen Luar Negeri untuk personel keamanan tambahan.
Permintaan itu muncul di tengah kampanye udara AS mengintensifkan serangan terhadap para pejuang Islam di Irak dan setelah pembunuhan wartawan James Foley oleh kelompok militan Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).
ISIS telah mengancam akan membunuh seorang sandera wartawan AS kedua, Steven Sotloff, kecuali jika Presiden AS Barack Obama mengubah programnya.
Militer AS sebelumnya mengumumkan telah meluncurkan 14 serangan udara terhadap target ISIS dekat Bendungan Mosul sejak video pemenggalan Foley muncul Selasa di Internet. Pasukan tambahan akan meningkatkan jumlah personil militer Amerika