Kamis 21 Aug 2014 10:50 WIB

14,5 Juta Warga Yaman Butuh Bantuan Kemanusiaan

Anak-anak Yaman tinggal di kondisi yang tak layak. (ilustrasi)
Foto: www.metrotainment.net
Anak-anak Yaman tinggal di kondisi yang tak layak. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Komisi Eropa membunyikan alarm Rabu (20/8) bahwa 14,5 juta warga Yaman saat ini membutuhkan bantuan kemanusiaan mendesak.

Komisi Eropa, dalam satu pernyataan, mengatakan pihaknya telah mengalokasikan 33 juta euro, senilai bantuan bagi Pemerintah Yaman untuk mengamankan pangan dan mereka yang memerlukan bantuan.

Mengamankan pangan merupakan tantangan utama yang dihadapi sekitar 10,5 juta warga Yaman, dan jumlah anak-anak menderita kekurangan gizi akut melompat menjadi 1,6 juta tahun ini, katanya memperingatkan.

Pernyataan Komisi Eropa menambahkan bahwa 2,2 juta anak-anak Yaman menderita kekurangan gizi kronis, yang mengakibatkan pertumbuhan terhambat dan perkembangan mental tertunda.

Menurut Bank Dunia, Yaman, dengan populasi 25 juta, adalah negara termiskin di Timur tengah dan Afrika Utara, dengan tingkat kemiskinan diperkirakan mencapai 42.8 persen dari seluruh penduduk. Tingkat kekurangan gizi di kalangan anak-anak mencapai 59 persen pada tahun 2011.

Sementara itu sebelumnya, puluhan ribu orang Yaman mengadakan pawai massal di Ibu Kota negeri itu, Sana'a, Senin untuk memprotes keputusan pemerintah Juli untuk menaikkan harga bahan bakar dan menuntut pengunduran diri pemerintah.

Selama demonstrasi tersebut, pemrotes mengibarkan spanduk --yang menyalahkan pemerintah karena mencabut subsidi bahan bakar pada Juli dan menutut pengunduran diri anggota kabinet atas kegagalan pemerintah mewujudkan kesejahteraan bagi rakyat dan melakukan pembaruan di negeri itu.

Pemerintah pada 30 Juli menaikkan harga bahan bakar dari 125 riyal Yaman (sekitar 0,6 dolar AS) menjadi 200 riyal Yaman per liter dan bahan bakar diesel dari 100 jadi 195 riyal, sehingga memicu protes marah di seluruh negeri tersebut.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement