Jumat 22 Aug 2014 08:02 WIB

SBY Bantah Campuri Urusan Jokowi

Akun Twitter Presiden SBY menanggapi isu tentang Jokowi.
Foto: Republika/Erik PP
Akun Twitter Presiden SBY menanggapi isu tentang Jokowi.

REPUBLIKA.CO.ID, MANOKWARI -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membantah pandangan yang menilai adanya upaya dirinya mencampuri urusan Presiden terpilih Joko Widodo dalam menyusun pemerintahan.

"Hari ini saya menerima sejumlah pesan yang bernada negatif. Saya tahu hal ini juga beredar di sejumlah kalangan," kata Presiden Yudhoyono dalam akun Twitter pribadinya, @SBYudhoyono yang dipantau Antara di Manokwari, Papua Barat, Jumat (22/8) pagi.

Menurut Yudhoyono, pesan itu mengatakan SBY dan PD jangan mencampuri urusan Jokowi. "Artinya SBY jangan menganggu atau mengatur-atur Jokowi. Saya tidak paham yang dimaksud dengan ngrecoki itu. Tidak ada niat dan pikiran sedikitpun untuk menganggu Pak Jokowi," katanya.

Kepala Negara mengatakan saat menyampaikan pidato kenegaraan pada 15 Agustus lalu, disampaikannya bahwa secara moral sebagai Presiden yang akan mengakhiri masa jabatan akan membantu Presiden baru. "Saya dengan senang hati membantu jika memang dikehendaki. Jadi terserah kepada Presiden baru. Tidak ada pikiran buruk dari saya," katanya.

Ditambahkannya, "Ketika saya ingin ikut menyukseskan transisi antara saya dengan Presiden terpilih itu juga niat baik saya agar ketika dilantik jauh lebih siap". "Namun ternyata ada yang tidak menghendaki hal-hal baik itu terjadi. Tentu saya harus menghormati. Naluri politik saya jadi bekerja," ucapnya.

"Atau barangkali ada yang menganggap SBY dan PD menginginkan posisi politik tertentu jika Pak Jokowi menjadi presiden pada lima tahun mendatang," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement