REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto menyatakan pembangunan jalan tol dalam kota akan memprioritaskan pada lahan atau tanah negara sehingga anggaran yang digunakan tidak terlalu membengkak.
"Kita akan upayakan pembangunannya tetap mengambil tempat di tanah negara karena lebih efektif dan efisien daripada harus melakukan lagi pembebasan lahan," ujarnya di Makassar, Sabtu.
Ia mengatakan, kemacetan dalam kota ini sudah sangat parah sehingga dirinya kemudian membahasnya dengan Gubernur Syahrul Yasin Limpo untuk bersama-sama meminta persetujuan pemerintah pusat.
Danny, sapaan akrab wali kota menyebutkan jika pada tahap awal ini pihaknya sudah diterima oleh pemerintah pusat dan menyetujui rencana pembangunan jembatan tol dalam kota itu.
Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengaku jika dirinya sudah berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan pusat sendiri menyetujui percepatan yang ingin dilakukan oleh Makassar.
Bahkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Ekuin) Chaerul Tanjung dan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) juga sudah akan merealisasikan proyek jalan tol yang diusulkan Pemkot Makassar.
"Saya sudah saling kontak dengan Menko Ekuin dan Menteri PU dan mereka meminta segera rencana proyek itu, makanya saya langsung ketemu dengan pak wali menyampaikannya langsung," katanya.
Syahrul mengatakan, selain proyek tol dalam kota, dirinya juga menyodorkan kepada Chaerul Tanjung proyek Jalan Tol Makassar, Sungguminasa, Maros, dan Takalar (Mamminasata) yang dimana total panjang tol tersebut sekira 100 kilo meter (Km).