Sabtu 23 Aug 2014 21:18 WIB

MUI Bali Gelar Halal Bihalal

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Didi Purwadi
Majelis Ulama Indonesia (MUI)
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Majelis Ulama Indonesia (MUI)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Untuk mempererat rasa persaudaraan di kalangan umat Islam, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bali menggelar acara halal bihalal di Denpasar, Bali, Sabtu (23/8). Acara dihadiri Gubernur Bali dan lembaga pimpinan daerah serta tokoh-tokoh umat Islam se Bali.

Dalam sambutannya, Ketua MUI Bali, Taufiq As'adi mengatakan, kegiatan halal bihalal itu digelar untuk meningkatkan rasa persaudaraan sesama muslim. Juga, sebutnya, untuk meningkatkan persaudaraan dengan seluruh masyarakat Bali.

"Persaudaraan wajib dijagà untuk kebaikan seluruh masyarakat Bali," kata Taufiq.

Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam sambutannya mengatakan, makna Idul Fitri sangat dalam setelah ummat Islam melaksanakan ibadah bulan Ramadhan.

Pada saat Idul Fitri, sebutnya, seluruh muslim kembali pada fitrahnya. Menjaga kesucian itu sebagai hal yang penting, bukan kehilangan fitrah setelah Idul fitri. "Jadi, kesucian diri harus dijaga seterusnya,'' kata Pastika.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement