REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Pangi Syarwi Chaniago merasa kurang percaya terhadap pernyataan Wakil Ketua Partai Amanat Nasional (PAN), Drajat Wibowo yang menyebut internal koalisi tanpa syarat Joko Widodo-JK sedang retak. Pasalnya, retaknya koalisi pengusung Jokowi disebabkan perebutan kursi di kabinet.
Pangi menilai, ketergantungan Jokowi terhadap partai koalisi sangat besar. Di sisi lain, peluang partai Golkar, Partai Demokrat, PPP dan PAN untuk bergabung dengan koalisi tanpa syarat masih tipis.
Menurutnya, jika terjadi perpecahan pada koalisi Jokowi-JK. Maka, akan berimbas kepada koalisi Jokowi sehingga akan terjadi perubahan peta pada koalisi Jokowi.
"Semua (ini) akan berjalan dinamis dan tergantung kepada kesolidan parpol Koalisi Merah Putih," ujar Pangi Syarwi Chaniago kepada Republika pada Ahad (24/8).
Pangi menuturkan, koalisi Jokowi-JK bisa semakin membesar dan solid. Akan tetapi, koalisi yang ada bisa sebaliknya menjadi retak. "Bisa saja koalisi Jokowi makin besar dan solid atau koalisi yang sudah ada jadi retak," ungkapnya.