Sabtu 22 Sep 2018 09:15 WIB

Parkir Meter Elektronik Kota Bogor Mulai Operasi 1 Oktober

Mesin Terminal Parkir Elektronik (TPE) akan menggunakan tenaga matahari.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ratna Puspita
[Ilustrasi] Seorang pemilik kendaraan menggunakan mesin parkir non-tunai.
Foto: Irfan Risyadien
[Ilustrasi] Seorang pemilik kendaraan menggunakan mesin parkir non-tunai.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mesin Terminal Parkir Elektronik (TPE) yang telah terpasang di Jalan Otista dan Jalan Suryakencana, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, akan dioperasikan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor pada 1 Oktober. Total ada 18 unit TPE yang digunakan untuk menggantikan sistem parkir konvensional menjadi smart parking.

Perwakilan dari PT Vertikal Akses Asia Respati, selaku perusahaan penyedia mesin TPE, Adi Sucahyo mengatakan pengoperasian mesin parkir tersebut menggunakan sumber energi surya atau tenaga matahari (solar cell). Kendati demikian, ia memastikan, pengoperasiannya tidak bakal terganggu cuaca.

Salah satu keunggulan mesin ini, ia mengatakan, tetap dapat menyerap energi ke baterai hingga 30 persen pada musim hujan yang minim matahari. “Bahkan, mesin ini tetap bisa bertahan hingga 14 hari,” kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Sabtu (22/9).

Ia menambahkan Bogor juga bukan satu-satunya yang menggunakan mesin buatan Swedia ini. Ia menerangkan mesin TPE itu pertama kali dibuat dan diuji coba di Kota Bandung, Jawa Barat, pada 2014. 

Sampai saat ini, ia mengatakan, telah dipasang ratusan di berbagai daerah di Indonesia. "Sampai saat ini sudah 450 mesin yang sudah kita pasang di berbagai daerah di Indonesia,” kata dia.

Ia menambahkan mesin seharga Rp 122 juta per unitnya ini juga mampu bertahan hingga 20 tahun. "Mesin TPE itu menggunakan baterai dan bahan bakar solar cell atau penggunaannya menggunakan tenaga surya. Mesin ini juga sangat kuat, mudah perawatannya," ujar Respati. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement