Selasa 22 Jan 2019 14:14 WIB

Kiai Ma'ruf: Pancasila adalah Titik Temu

Pancasila adalah titik temu bangsa Indonesia yang mampu mempersatukan seluruh umat.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ratna Puspita
KH Ma'ruf Amin menghadiri launcing 'Kopi Abah' di Bandung, Kedatangan KH Ma'ruf Amin memberikan semangat dan motivasi kepada anak muda, khususnya para santri untuk kreatif dalam membangun ekonomi.
Foto: dok. TKN
KH Ma'ruf Amin menghadiri launcing 'Kopi Abah' di Bandung, Kedatangan KH Ma'ruf Amin memberikan semangat dan motivasi kepada anak muda, khususnya para santri untuk kreatif dalam membangun ekonomi.

REPUBLIKA.CO.ID, TRENGGALEK -- Calon Wakil Presiden nomor urut 01, KH. Ma'ruf Amin menyapa warga Trenggalek dalam agenda Istighosah Kubro yang digelar di lapangan Stadion Minak Sompal, Trenggalek, Jawa Timur, Selasa (22/1). Dalam acara istighotsah itu, Kiai Ma'ruf menyatakan Pancasila adalah titik temu bangsa Indonesia yang mampu mempersatukan seluruh umat.

"Negara kita masih utuh karena kita diwarisi dengan kesepakatan, dasar negara Pancasila. Pancasila ini adalah titik temu, antara seluruh bangsa Indonesia, semua elemen bangsa menerima Pancasila," ujar Kiai Ma'ruf di hadapan ratusan jamaah Istighosah Kubro, Selasa (22/1).

Mantan Rais Aam PBNU ini bersyukur dengan adanya Pancasila di Indonesia. Sebab, menurut dia, selain dapat mempersatukan bangsa, lima dasar falsafah negara itu juga bisa merekatkan umat Islam. 

"Kita bersyukur kepada para ulama kita yang dapat mensinergikan Pancasila dan Islam, para kiai tahu mengompromikan antara dua hal itu (Indonesia dan Islam), melalui pendekatan kompromi, Pancasila ini adalah titik temu," ucap ketua umum MUI ini.

Untuk meneruskan perjuangan para ulama tersebut, Kiai Ma'ruf bertekad untuk berjuang di jalur struktural pada Pilpres 2019 ini. Dia berharap bisa dipercaya masyarakat untuk menjadi Wakil Presiden, sehingga bisa meneruskan apa yang dilakukan ulama terdahulu.

"Demi bangsa dan negara, juga desakan dan dorongan para ulama maka saya mau jadi cawapres, saya juga ingin secara struktural mengawal NKRI diwariskan para ulama," kata Kiai Ma'ruf.

Dalam Istighosah tersebut, Kiai Ma'ruf juga menyampaikan ijazah kubro kitab-kitab karya Syekh Muhammad Nawawi al-Jawi al-Bantani. Kiai Ma'ruf berharap ijazah kubro yang diberikan kepada jamaah itu bisa membawa keberkahan bagi seluruh pihak. 

"Sesuai permintaan untuk memberikan ijazah kubro, maka saya sampaikan secara keseluruhan," jelas Kiai Ma'ruf. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement