Jumat 08 Feb 2019 22:54 WIB

Alasan Dua Ibu Korban Tragedi Trisakti 1998 Dukung Jokowi

Kedua ibu adalah Lasmiati, ibunda Heri Hertanto dan Karsiah, ibunda Hendriawan Sie.

[ilustrasi] Mahasiswa membawa foto korban tragedi 12 Mei 1998 dalam Peringatan 20 Tahun Reformasi di Universitas Trisakti, Grogol, Jakarta, Sabtu (12/5).
Foto: Antara/Aprillio Akbar
[ilustrasi] Mahasiswa membawa foto korban tragedi 12 Mei 1998 dalam Peringatan 20 Tahun Reformasi di Universitas Trisakti, Grogol, Jakarta, Sabtu (12/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua ibu korban penembakan di Kampus Trisakti tahun 1998 menyatakan dukungannya kepada calon presiden dan calon wakil presiden Jokowi-Ma'ruf karena diyakini mampu menyelesaikan kasus dugaan pelanggaran HAM 1998. Kedua ibu korban adalah Lasmiati, ibunda dari Heri Hertanto dan Karsiah, ibunda Hendriawan Sie.

"Saya dukung Jokowi, saya yakin beliau akan menyelesaikan masalah ini dengan adil. Karena, presiden yang sebelumnya belum bisa menyelesaikannya," ujar Lasmiati di Media Center TKN Jokowi-Ma'ruf, Jakarta, Jumat (8/2).

Lasmiati meyakini Jokowi memiliki komitmen untuk menyelesaikan kasus pelanggaran HAM 1998 karena persoalan tersebut berlarut-larut sehingga perlu segera diselesaikan. Menurut dia, permintaannya tidak berlebihan yaitu negara mengakui bahwa anaknya ditembak ketika melakukan aksi pada 1998.

"Jadi, kalau Jokowi terpilih kembali mudah-mudahan bisa menuntaskan kasus ini, paling tidak minta diakui saja anak saya ditembak negara," ujarnya.

Dia menilai dukungan tersebut karena Jokowi tidak memiliki beban di masa lalu. Sehingga, diyakininya bisa menyelesaikan kasus 1998 yang tidak selesai selama 20 tahun.

Sementara, ibunda dari Hendriawan Sie, Karsiah mengatakan, dukungannya ke Jokowi karena selama ini berbeda dengan kepala negara dan kepala pemerintahan yang lain.  Dia mencontohkan sering diundang ke Istana Negara untuk berdiskusi, sehingga dirinya berharap di periode kedua, Jokowi dapat menyelesaikan kasus tersebut.

"Buktinya beliau sering undang kita. Jadi bukan kita yang minta diundang, namun Jokowi yang undang," katanya.

Karsiah mengatakan, Hendriawan Sie adalah anak satu-satunya namun ditembak hingga tewas pada aksi 1998. Dirinya saat ini sudah ikhlas merelakan anaknya tersebut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement