REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil presiden (cawapres), Maruf Amin mengadakan safari di Jawa Barat sepanjang lima hari mulai Senin, (25/2). Kunjungannya guna menargetkan pemilih di wilayah yang belum tersentuh oleh pasangan calon presiden nomor urut 01. Di antaranya ialah Kabupaten Cirebon, Pangandaran, Kuningan, Ciamis dan Kota Banjar.
"Belum semua kita (01) kunjungi ya, Kuningan belum juga, Banjar nanti kita kunjungi, Ciamis belum, Pangandaran nanti kita kunjungi. Jadi memang ini daerah menyasar, daerah-daerah yang belum," katanya dalam kunjungan pertama di Lapangan Babakan Ciwaringin, Cirebon, Jawa Barat, Senin (25/2).
Selama masa kampanye sejak September 2018, Maruf sudah beberapa kali mengunjungi Jabar. Namun, ia mengakui belum bisa mendatangi semua wilayah. Alhasil, ia berbagi tugas kunjungan dengan capres Jokowi.
"Kalau sendiri tidak mungkin, terlalu luas Jawa Barat itu," sebutnya.
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia itu memasang target perolehan suara 70 persen di Jabar. Ia optimistis mencapai target itu karena tren suara Jokowi-Maruf mengalami kenaikan setelah dilakukan kampanye.
"Saya pikir sekarang mungkin lebih dari menang. Kita ingin 70 (persen suara) lah. Karena hari-hari ini trennya (dukungan) terus naik untuk Jawa Barat," ujarnya.
Terpantau, ada ratusan orang yang menghadiri kegiatan kunjungan Ma'ruf Amin di Lapangan Babakan Ciwaringin. Mayoritas dari mereka terdiri dari santri dan santriwati ponpes. Sisanya masyarakat sekitar lapangan dan para relawan Jokowi-Ma'ruf.
"Waspadai hoaks. Bagaimana kita bisa jelaskan bahwa pak Jokowi telah buat sesuatu dan beri manfaat. Pak Jokowi dan saya bakal beri manfaat besar bagi masyarakat," katanya dalam pidatonya.
Secara khusus, Kiai Maruf menyoroti perilaku penyebaran hoaks yang masif lewat media sosial pada pilpres kali ini. Ia mengingatkan, supaya masyarakat bertindak bijak dalam menggunakan media sosial.
"Ibu-ibu jangan share hoaks. Walau enggak bikin dan cuma share ya sama saja," ujarnya.
Ia optimistis perang terhadap hoaks bakal membantunya dan Jokowi memenangi Pilpres 2019. Apalagi, Jokowi-Ma'ruf sudah punya pengalaman di bidang masing-masing. Pengalaman itulah yang nantinya berguna untuk melayani masyarakat saat terpilih.
"Bikin rumah enggak ada fondasi bisa ambruk, kami ada pengalaman jadi landasan pemimpin. Fondasi ini jadi mainstream," ungkapnya.