Kamis 07 Mar 2019 10:07 WIB

Soal Video 'Pendidikan Agama Islam Dihapus', TKN: Dzalim

TKN melaporkan video viral soal isu pendidikan Agama Islam dihapus ke Mabes Polri.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Andri Saubani
Direktur Hukum dan Advokasi TKN, Ade Irfan Pulungan melaporkan video dan rekaman hoaks ke Bareskrim Polri, Jakarta Pusat, Rabu (6/3).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Direktur Hukum dan Advokasi TKN, Ade Irfan Pulungan melaporkan video dan rekaman hoaks ke Bareskrim Polri, Jakarta Pusat, Rabu (6/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin merasa geram dengan adanya video hoaks, yang menyatakan pendidikan agama akan dihapus di pemerintahan Jokowi. Demi memastikan kabar tersebut bohong, Direktur Hukum dan Advokasi TKN, Ade Irfan Pulungan mengkonfirmasi langsung hal tersebut dari Kementerian Agama.

"Saya berkomunikasi dengan Kementerian Agama, mereka sampaikan tidak ada program atau niat sama sekali terhadap masalah itu (penghapusan pendidikan agama)," ujar Ade Irfan di Bareskrim Polri, Jakarta Pusat, Rabu (6/3).

"Siapapun presidennya tidak akan menghapuskan pendidikan agama Islam dan pesantren," lanjutnya.

TKN pun melaporkan video dan ibu di Maros, Sulawesi Selatan tersebut ke Bareskrim Polri. Menurut Ade Irfan, pernyataan hoaks tersebut sangatlah tidak baik, apalagi menjelang pemilihan umum (Pemilu) 2019.

"Itu sangat dzalim, sangat dzalim, sangat tidak bermoral tehadap ungkapan itu, provokasi itu kan," ujar Ade Irfan.

Adapun, laporan video kampanye seorang ibu yang menyebut pelajaran agama akan dihapus jika Jokowi terpilih, dengan nomor LP/B/0287/III/2019/BARESKRIM. Jerat hukum yang dikenakan adalah Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), UU Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis, dan KUHP.

Ade Irfan mengingatkan, Badan Pengawas Pemilihan Umum untuk lebih ketat jelang pemilihan umum (Pemilu) 2019. Ia menilai, kampanye hitam jelang pemilu semakin bermunculan, yang akan sangat berbahaya jika diterima mentah-mentah oleh masyarakat.

"Kami meminta pihak kepolisian dan Bawaslu untuk cepat menangani, hal seperti ini kami inginkan tidak harus terjadi," ujar Ade Irfan.

Sebelumnya, terdapat sebuah video ibu-ibu yang melakukan kampanye hitam di Sulawesi Selatan, dan menjadi viral. Ibu itu mengkampanyekan Prabowo Subianto dan menyebarkan berita bohong soal Jokowi.

Ibu itu menyebut pemerintahan Jokowi akan menghapus kurikulum agama dan menghapus pesantren. Dalam video itu ibu tersebut terlihat mengenakan baju yang motifnya menyerupai lambang salah satu partai.

"Walaupun kitanya tidak menikmati, lima tahun, 10 tahun yang akan datang ini, apakah kita mau kalau pelajaran agama di sekolah dihapuskan oleh Jokowi bersama ininya. Itu kan salah satu programnya mereka. Yang pertama pendidikan agama dihapus dari sekolah-sekolah," ujar ibu tersebut dalam video.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement