REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Direktur Saksi Tim Kampanye Nasional (TKN) Koalisi Indonesia Kerja (KIK) Jokowi-Maruf Amin, Lukman Edy menyatakan tidak akan ada masalah yang akan menurunkan elektabilitas Capres 01. Lukman menilai TKN merupakan tim yang sangat solid.
"Tidak akan ada masalah yang akan menurunkan elektabilitas Pak Jokowi dan Kiai Maruf dua pekan kedepan," kata Lukman saat dihubungi Republika, Kamis (4/3).
Lukman menjelaskan, TKN senantiasa mengkaji secara mendalam setiap gerakan dan ucapan serta narasi yang di kembangkan. Ke depannya, pihaknya akan terus melakukan pengawasan proses pemilu hingga akhir.
Adapun untuk pemilu 17 April mendatang, TKN telah menyiapkan saksi dan sistem IT yang handal. Saksi dipersiapkan untuk memantau tempat pemungutan suara (TPS) agar tidak terjadi kecurangan.
Sedangkan, sistim IT disiapkan untuk melakukakan pengawalan terhadap perolehan suara. Lukman menjelaskan sistem IT tersebut juga dikelola oleh tim handal yang mampu melakukan hitung cepat dan real count.
"Menyiapkan sistim IT hitung dan rekap yang andal, sehingga kami bisa melakukan real count," jelasnya.
Sebelumnya, Lembaga survei Indikator Politik Indonesia mengumumkan hasil survei tingkat keterpilihan dua pekan sebelum pilpres 2019. Hasilnya, elektabilitas calon presiden-calon wakil presiden Joko Widodo-Maruf Amin mencapai 55,4 persen.
Namun, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, elektabilitas di atas 50 persen ini masih belum aman bagi Jokowi-Maruf. Meski peluang Jokowi untuk menang besar, ia menyebut perubahan besar masih mungkin terjadi.
"Masih ada kemungkinan force majeure pada dua pekan sebelum Pilpres 2019. Untuk itu, penting melihat lebih jauh kemungkinan arah dukungan kelompok swing voters dan undecided," katanya.