REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kader Muhammadiyah sekaligus Koordinator Nasional Garda Matahari, M Azrul Tanjung menginstruksikan kepada seluruh relawan Garda Matahari untuk memenangkan pasangan calon nomor urut 01, Jokowi Ma'ruf. Menurutnya, untuk mengoptimalkan kekuatan, seluruh kader Garda Matahari harus bersinergi.
Selain itu, kata Azrul, para kader juga diminta mengajak seluruh elemen relawan pemenangan Capres-Cawapres Jokowi-Amin di wilayahnya untuk memasuki fase gerakan moving together.
"Bergerak bersama memaksimalkan angka kemenangan Jokowi-Amin di tingkat TPS masing-masing," ujar Azrul dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Senin (8/4).
Azrul mengatakan, pola gerakan Garda Matahari menuju hari pencoblosan yaitu 'mantapkan suara dan bongkar daerah semu'. Artinya, memantapkan suara pemilih yang sudah berakad memilih Jokowi-Amin dan bongkar ulang daerah abu-abu. Caranya dengan silaturrahim kepada mereka dan sampaikan dengan santun tentang kebenaran.
Menurut dia, harus disampaikan kebenaran tentang integritas sosok, prestasi dan impian Indonesia maju, serta menyampaikan keabsahan Jokowi dan profil Kiai Ma'ruf sebagai ulama 48 karat. Menurut dia, relawan Garda Matahari harus rekam jejak Kiai Ma'ruf di wilayah politik kebangsaan dan ekonomi umat.
"Merdekakan rakyat dari penjara hoaks, fitnah dan ujaran kebencian," ucap Azrul.
Azrul menjelaskan, jumlah resimen Garda Matahari berbasis TPS di tiga provinsi sebanyak 135.754 personel. Selanjutnya, dalam masa penugasan sembilan hari masing-masing resimen menetapkan 10-25 orang tenaga pelapis resimen di setiap TPS yang disebut sebagai pelopor.
Jadi, lanjut dia, setiap resimen cukup didampingi 10 personel, sehingga jumlah pelopor Garda Matahari kurang lebih 1.357.540 personel. Artinya, potensi pasukan kader penggerak Garda Matahari di tiga provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten berjumlah 1.500.964 personel.
"Mereka teridiri dari koordinator kelurahan 7.769 personel, resimen TPS dan pelopor 1.493.195 personel," katanya.