Selasa 09 Apr 2019 04:10 WIB

TGB: Cari Kertas Suara yang Ada Ulamanya

TGB menyerukan pendukungan Jokowi-Maruf untuk berjihad melawan hoaks

Rep: Muhyiddin/ Red: Nidia Zuraya
Calon Wakil Presiden nomor urut 01 K H Ma'ruf Amin (kanan) bersama Wakil Ketua Bapilu Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Golkar TGB Zainul Majdi (kiri) saat menghadiri kampanye terbuka di Lapangan Nasional Selong, Lombok Timur, NTB, Selasa (2/4/2019).
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Calon Wakil Presiden nomor urut 01 K H Ma'ruf Amin (kanan) bersama Wakil Ketua Bapilu Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Golkar TGB Zainul Majdi (kiri) saat menghadiri kampanye terbuka di Lapangan Nasional Selong, Lombok Timur, NTB, Selasa (2/4/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) mengajak kepada masyarakat agar mencblos kertas suara yang ada ulamanya, yaitu Pasangan Calon nomor urut 01, Jokowi-KH Ma'ruf Amin. Hal ini disampaikan TGB saat bertausiyah dalam acara Majelis Taklim Bershalawat di Istona Senayan, Jakarta, Selasa (8/4).

"Saya ajak nanti pada tanggal 17 Appril cari di kertas suara yang di situ ada ulama. Siapa calon yang ada ulamanya?," tanya TGB, yang kemudian dijawab 'Jokowi' oleh puluhan ribu jamaah majelis taklim se-Jabodetabek yang hadir.

Baca Juga

Dalam acara tersebut, TGB juga menyerukan kepada pendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf untuk jihad melawan hoaks. Pasalnya, menurut dia, lawan utama Jokowi saat ini adalah hoaks atau fitnah.

"Sering kita dengar ungkapan, Pak Jokowi lawannya adalah fitnah. Benar nggak Bapak Ibu?," ucap TGB lagi yang kemudian dijawab 'benar' oleh para hadirin

Politisi Golkar ini menuturkan, awalnya Jokowi kerap diserang secara probadi oleh para penyebar fitnah dan hoaks, seperti dikatakan anti-Islam dan PKI. Namun, hal tersebut terbantahkan karena terbukti kedua orang tua Jokoeo adalah muslim. Demikian pula istri dan ketiga anaknya juga penganut agama Islam.

Setelah difitnah pribadinya, lanjut TGB, kini Jokowi difitnah dengan berbagai isu tentang pemerintahannya kedepan. Miaalnya dituding bahwa jika pasangan Joko Widodo-Ma'ruf menang maka masyarakat akan dilarang memakai kerudung.

TGB menegaskan bahqa fitnah terhadap Jokowi tersebut tidak berdasar. Menurut dia, di era pemerintahan Jokowi justru polwan pun diperbolehkan mengenakan kerudung.

"Artinya apa? Pada masa Pak Jokowi memimpin alhamdulillah syiar-syiar Islam, syiar keumatan terus menyebar merata di seluruh penjuru Indonesia. Jadi ada satu ungkapan diserang pribadi tidak berhasil, diserang kebijakan juga tidak mempan," kata TGB.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement