Selasa 09 Apr 2019 18:34 WIB

TKN Optimistis Jokowi Bisa Raih Banyak Suara di Sumbar

Optimisme muncul setelah ribuan pendukung Jokowi-Ma'ruf hadiri kampanye di Padang.

Rep: Febrian Fachri / Red: Ratna Puspita
Capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin tiba untuk mengikuti debat pertama Pilpres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019).
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin tiba untuk mengikuti debat pertama Pilpres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Tim kampanye nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin optimistis pasangan calon nomor urut 01 itu dapat meraih banyak suara di Sumatra Barat. Optimisme tersebut muncul setelah ribuan pendukung Jokowi-Ma'ruf menghadiri kampanye akbar di Danau Cimpago, Pantai Padang, Selasa (9/4).

Kampanye akbar ini dihadiri oleh ribuan pendukung Jokowi-Amin, dan para slankers. Kampanye ini juga dihadiri tokoh Minang Archandra Tahar, mantan menteri kelautan Rohmin Dahuri, Slank, dan 11 Bupati dan wali kota dari berbagai kabupaten/kota di Sumbar.

Baca Juga

Wakil Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Sumbar, Febby Dt.Bangso mengatakan dengan tingginya animo masyarakat hadir di kampanye Jokowi-Amin membuat TKD dan TKN optmistis bisa meraup banyak suara di Sumbar. "Orang bilang Sumbar adalah basis Prabowo tapi kita optimistis raih banyak suara di sini," kata Febby saat orasi.

Kepala daerah yang hadir juga turut bergantian menyampaikan orasi di hadapan pendukung  Jokowi di Padang. Mereka adalah Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatias, Bupati Pasaman Yusuf Lubis, Bupati Sijunjung Yuswir Arifin, Bupati 50 Kota Irfendi Arbi, Bupati Pesisir Selatan Hendra Joni, Walikota Padang Panjang Fadly Amran, Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi Bupati Dharmasraya Sutan Riska, Walikota Pariaman Genius Umar, Wakil Bupati Mentawai Kortanius Sabeleake dan Walikota Solok Eri Zulfian.

Sebelumnya Archandra dan Rohmin juga ikut berorasi. Rohmin mengatakan kalau pasangan jagoannya selama ini telah lama menjadi korban hoaks seperti disebut anti-Islam.

Padahal, Rohmin meyakinkan, Jokowi tidak anti-Islam atau anti-ulama. Bahkan, ia mengatakan, Jokowi menjadi capres yang menggandeng kiai besar Ma'ruf Amin sebagai wakilnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement