Selasa 26 Apr 2022 13:40 WIB

1,4 Juta Orang Diprediksi Mudik Menggunakan Kapal Laut

Saat ini rata-rata sudah ada 48 ribu pergerakan orang per hari menggunakan kapal.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Sejumlah penumpang bersiap menaiki Kapal Dorolonda di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (25/4/2022). Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi sebanyak 1,45 juta orang akan melakukan mudik menggunakan kapal laut.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah penumpang bersiap menaiki Kapal Dorolonda di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (25/4/2022). Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi sebanyak 1,45 juta orang akan melakukan mudik menggunakan kapal laut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi sebanyak 1,45 juta orang akan melakukan mudik menggunakan kapal laut. Plt Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub Mugen Sartoto mengatakan saat ini rata-rata sudah ada 48 ribu pergerakan orang per hari menggunakan kapal.

"Memang ini fluktuatif, paling tinggi Sabtu pekan lalu sudah sekitar 60 ribuan pergerakan," kata Mugen dalam diskusi Angkutan Lebaran 2022, Senin (25/4/2022).

Baca Juga

Mugen menjelaskan angka tersebut sudah sedikit di bawah jumlah pergerakan pada periode yang sama 2019. Mugen memprediksi pada tujuh hari ke depan, maka akan mendekati angka prediksi berdasarkan survei Balitbang Kemenhub.

"Kalau saya hitung tujuh hari ke depan sampai hari H dengan rata-rata 48 ribu itu memang akan mencapai angka yang sama dengan hasil survei, sedikit di atasnya 1,45 juta," jelas Mugen.

Mugen mengharapkan, masyarakat dapat melakukan perjalanan mudik lebih awal. Menurutnya hal tersebut dapat membuat perjalanan mudik lebih nyaman dan aman setelah dua tahun ada larangan mudik.

"Kalau semua menunggu tanggal 28 hingga 29 April 2022, saya khawatir masyarakat kurang nyaman karena macet dan telat," tutur Mugen.

Untuk mengantisipasi peningkatan jumlah penumpang, Mugen memastikan ada sejumlah rute yang dialihkan. Khususnya rute yang tidak ramai dilewati sehingga dapat mengakomodir di pelabuhan yang kebutuhannya lebih banyak.

"Di daerah timur ada beberapa jalu itu yang kami re-route. Kami sudah siapkan untuk melayani di Jawa Timur, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan. Itu daerah yang kami prediksi ada peningkatan lebih tinggi," jelas Mugen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement