REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Satu keluarga tewas setelah rumah yang sekaligus tempat usahanya terbakar di Dusun Kulam Raja Udah, Gampong Lampaseh Aceh, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh.
Kepala Dusun Kulam Raja Udah, Gampong Lampaseh Aceh, Arief mengatakan korban terdiri suami istri dan dua anaknya yang masih balita.
"Korban meninggal dunia diduga terperangkap di rumahnya. Ke empatnya ditemukan di dekat kamar mandi. Jenazah istri ditemukan memeluk anaknya yang masih kecil," kata Arief di Banda Aceh, Selasa (26/8).
Korban Ruzi Muhibban, suami berusia 36 tahun, Sri Handayani, istri tahun 30 serta Zahra Alifia, anak berusia lima tahun dan Ulfa, anak masih satu tahun. Rumah korban berada di Jalan Keuchik Yahya, Banda Aceh.
Arief menyebutkan api yang membakar rumah korban sekaligus tempat usahanya berjualan kelontong dan elpiji terlihat sekitar pukul 04.00 WIB dan warga yang melihat kejadian langsung menghubungi pemadam kebakaran.
"Kurang sejam kemudian, sejumlah armada pemadam kebakaran tiba di lokasi. Namun, karena banyak elpiji yang meledak, membuat api membumbung," ungkap dia.
Arief mengaku saat kebakaran terjadi dirinya sempat menanyakan keberadaan korban sekeluarga kepada warga, namun tak ada seorang pun yang melihatnya.
"Setelah api padam sekitar pukul 06.00 WIB, saya masuk dan menemukan mereka di dekat kamar mandi. Jenazah anak pertama mereka ditemukan dekat pintu tertutup seng. Sedangkan jenazah suaminya ditemukan tergeletak tidak jauh dari anaknya," ungkap dia.
Sementara itu, Camat Meuraxa Yusnardi mengatakan jenazah sekeluarga korban kebakaran tersebut di kebumikan di Jantho, ibu kota Kabupaten Aceh Besar.
"Kami mewakili Pemerintah Kota Banda Aceh menyampaikan belasungkawa. Kami juga menyempatkan mengantarkan jenazah ke Jantho usai diotopsi di RSUZA Banda Aceh," kata Yusnardi.
Hingga Selasa (26/8) siang, seratusan warga berbondong-bondong melihat langsung rumah sekaligus tempat usaha yang terbakar tersebut. Yang datang tidak hanya warga setempat, tetapi juga dari tempat lain.