Selasa 26 Aug 2014 21:56 WIB

Kemenangan Jokowi-JK karena PKB?

Rep: Muhammad Subarkah/ Red: Mansyur Faqih
Presiden terpilih Joko Widodo bersama Kepala Staf Kantor Transisi Rini M Soemarno (kiri) saat meresmikan kantor transisi di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta, Senin (4/8). (Republika/ Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Presiden terpilih Joko Widodo bersama Kepala Staf Kantor Transisi Rini M Soemarno (kiri) saat meresmikan kantor transisi di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta, Senin (4/8). (Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Indobarometer M Qodari menegaskan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) tak bisa mengabaikan dukungan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sebab, bila tanpa dukungan partai itu, dipastikan tidak dapat memenangkan pilpres 2014.

"Tanpa PKB, kecil kemungkinannya Jokowi-JK memenangkan kontestasi pilpres. Jadi PKB telah menunjukkan kemenangan sebenarnya pada pemilu 2014. Baik pada pileg mau pun pilpres," katanya di Jakarta, Selasa (26/8).

Pada pileg, katanya, PKB berhasil naik hampir dua kali lipat. Yaitu dari 4,9 persen pada pemilu 2009 menjadi 9,0 persen pada 2014.

Menurut Qodari, posisi PKB dalam memenangkan Jokowi-JK tidak lepas dari perolehan suara pasangan itu di Jawa Timur yang sangat signifikan.

"Kalau tak ada bantuan PKB maka selisih suara Prabowo-Hatta dengan Jokowi-JK tidak banyak. Jadi kemenangan di Jawa Timur merupakan kuncinya," jelasnya.

Jauh sebelum pilpres, katanya, sudah menjadi rahasia umum bahwa Prabowo-Hatta akan menang di Jawa Barat. Namun, di Jawa Tengah disebut menjadi milik Jokowi-JK. Sedangkan untuk Jawa Timur posisinya masih berimbang.

"Untuk itu ketika ingin menang di Jawa Timur, mau tidak mau harus bicara PKB. Sekali lagi menjadi jelas faktanya, Jokowi-JK itu menang karena PKB," lanjut Qodari.

Melihat kenyataa itu, Qodari merasa prihatin bila keberhasilan PKB mengantarkan Jokowi-JK tidak diapresiasi. Misalnya ketika partai itu tak dilibatkan dalam tim transisi yang tengah mempersiapkan komposisi pemerintahan baru.

"Saya prihatin, di tim transisi tidak ada PKB. Meski begitu walau pun PKB tidak perlu meminta perhatian dengan jalan menggelar berbagai aksi demonstrasi. PKB tak perlu mencari jalan itu,’’ tegas Qodari. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement