REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Salah satu terdakwa kasus pelecehan seksual di Jakarta International School (JIS), Syahrial berulang kali tidak mengakui perbuatannya. Ia malah mengungkapkan terkait kekerasan oleh penyidik polisi agar ia mengakui perbuatannya.
''Saya dipaksa, ditonjok, dipukul pakai bangku besi, pakai selang, pakai lakban, pakai rokok disundut, suruh makan rokok dan kuping disteples,'' ujarnya sambil menunjukkan kupingnya, Rabu (27/8).
Ia mengatakan tetap tidak mengaku ketika dianiaya. Syahrial menjelaskan, penganiayaan terjadi sejak pertama kali ditahan di Polda Metro Jaya. Bahkan, ia mengaku sudah bersumpah bahwa ia tidak pernah melakukan tindak pidana pelecehan seksual terhadap siswa JIS.
Hingga akhirnya ia terpaksa mengaku karena posisi yang sudah lemah. Syahrial pun memikirkan nasib istri dan anaknya yang masih kecil. ''Saya nggak berdaya, saya punya anak masih kecil," ucapnya.