Jumat 29 Aug 2014 09:36 WIB

Suhardi, Profesor Telo dan Sumpah Gandum

Rep: Irfan Fitrat/ Red: Bilal Ramadhan
Ketua Umum Partai Gerindra, Suhardi, bersama Ketua Umum Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo.
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Ketua Umum Partai Gerindra, Suhardi, bersama Ketua Umum Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Ketua Umum DPP Partai Gerindra Suhardi telah meninggal dunia, Kamis (28/8) malam. Politisi kelahiran Klaten, 13 Agustus 1952 itu sebelumnya menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta, karena sakit kanker paru-paru.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon mengenal sosok Suhardi sebagai intelektual dan praktisi kehutanan Indonesia. "Prof Suhardi dikenal dengan julukan Profesor Telo (ketela) dan pejuang kedaulatan pangan, karena tak bosan mengampanyekan bahan pangan lokal," kata Fadli dalam akun twitternya @fadlizon.

Saat lulus S-3 pada 1987, Fadli mengatakan, Suhardi mendeklarasikan 'Sumpah Gandum'. Menurut dia, itu merupakan ikrar mantan Dekan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada untuk tidak memakan gandum dan produk turunannya. "Hingga masyarakat sejahtera, tak bergantung pada gandum," ujar dia.

Fadli melihat langkah-langkah Suhardi dalam memperjuangkan bahan pangan dalam negeri. Ia mengatakan, saat menjabat sebagai Dirjen Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial Departemen Kehutanan pada 2001, Suhardi mengarahkan jajarannya untuk membudayakan memakan makanan lokal. Seperti ketela dan umbi-umbian lainnya.

Suhardi juga membuat karya tentang pangan. Fadli mengatakan, salah satu pendiri Partai Gerindra itu menulis cara bagaimana Indonesia harus mengelola sumber pangan dalam buku bertajuk 'Mandiri Pangan Sejahterakan Rakyat'. Sekitar akhir 2011, buku itu kemudian dibagikan secara gratis pada masyarakat sebagai bagian program 'Gerakan Sejuta Buku untuk Indonesia'.

Ada hal lain yang diingat Fadli akan sosok Suhardi. Ia mengatakan, Suhardi menolak untuk mematenkan karya ilmiahnya karena saat sekolah dibiayai uang (pajak) rakyat. Bagi Fadli, Suhardi adalah sosok yang sederhana dan dapat menjadi teladan. "Selamat jalan Prof Suhardi. Semua budi luhur dan keteladanmu telah menjadi inspirasi bagi kami semua," kata Fadli.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement