REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) berduka. Suhardi, ketua umum partai berlambang kepala Burung Garuda itu tutup usia, Kamis (28/8) malam saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta. Suhardi meninggal karena sakit kanker paru-paru.
Politisi kelahiran Klaten, 13 Agustus 1952 itu telah tiada. Gerindra kehilangan sosok yang ikut berperan dalam mendirikan partai. Upacara penghormatan pun digelar. Jenazah Suhardi sempat disemayamkan di kantor DPP Gerindra, Ragunan, Jakarta Selatan. Ratusan orang datang melayat, menshalatkan, mendoakan almarhum, Jumat (29/8).
Prosesi upacara pun dimulai. Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto yang memimpin. Mata mantan Danjen Kopassus itu sembab. Haru tampak di wajah Prabowo melihat peti jenazah yang sudah dibalut bendera warna Merah Putih.
"Saudara-saudara sekalian, saya mohon kita menundukkan kepala mengenang jasa-jasa dan arwah almarhum," ujar Prabowo.
Musik pilu mengalun mengiringi doa. Prabowo angkat bicara. Ia mengenang sosok Suhardi yang sudah sekitar enam tahun menjadi pimpinan Gerindra. Ia mengucapkan terima kasih pada pelayat yang hadir. Kalimatnya tersekat.
"Pada keluarga almarhum, keluarga besar Gerindra menyampaikan bahwa Profesor Suhardi adalah putera bangsa yang baik. Kita mengenal beliau sebagai orang yang jujur, yang bersih. Di saat negara kita membutuhkan pemimpin-pemimpin yang jujur dan bersih, hari ini kita melepas ketua umum kita," ujar Prabowo.
Ia mengenal sosok Suhardi sebagai seorang patriot. Bagi dia, mantan Dekan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) itu adalah cendikiawan yang berjuang untuk keadilan dan kemandirian.
Prabowo menyampaikan pada keluarga almarhum untuk memiliki kebanggaan akan sosok Suhardi. Bukan hanya keluarga, jajaran Partai Gerindra pun merasa kehilangan akan sosok yang sempat mendapat julukan Profesor Telo (ketela) itu.
Tatapan Prabowo kembali tertuju pada peti jenazah Suhardi. "Selamat jalan sahabatku. Selamat jalan, Suhardi. Kau pejuang sejati, kau pemimpin yang bersih. Kami hormat sama kau dan kami akan meneruskan tradisi-tradisi dan cita-citamu. Selamat jalan dan semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala, Tuhan Yang Maha Besar menerimamu dengan sebaik-baiknya," ujar dia.
Para pemuda berbaju seragam putih datang mendekati peti jenazah. Enam orang mengangkat peti itu yang disambut salam hormat para pelayat. Dari kantor DPP Gerindra, jenazah Suhardi dibawa ke Bandara Halim Perdanakusuma untuk diberangkatkan ke Yogjakarta.
Jenazah akan dibawa ke rumah kediaman almarhum di Cikaldempet Kayen Gg Dahlia 90 Jalan Kaliurang Km 7,5, Yogyakarta. Jenazah kemudian dibawa ke kampus UGM, dishalatkan, dan kemudian dikebumikan di Pemakaman UGM Sawitsari.