REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ditawari jabatan di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa pada Senin (1/9).
Ia mengatakan setelah menyelesaikan tugasnya sebagai Presiden RI, ada banyak tawaran yang datang. Kebanyakan meminta SBY untuk tetap bisa berperan di dunia internasional.
"Sepengetahuan kami, beliau akan mempertimbangkan semua tawaran itu," katanya.
Selain dari PBB, tawaran juga datang dari lembaga lain. Sayangnya, Marty enggan memberikan bocoran.
"Lebih baik tanya presiden, jangan ke saya," katanya.
Menurut Marty, tawaran yang datang pada SBY tak lain bentuk pengakuan terhadap peran SBY selama sepuluh tahun menjadi presiden dan berkiprah di kancah internasional.
Pekan lalu, SBY bertemu dengan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon dalam Konferensi Tingkat Tinggi Ke-6 Forum Global Aliansi Peradaban di Bali.
Sejak tahun lalu, beredar kabar kalau SBY siap menjadi orang penting di PBB. Di forum internasional, nama SBY cukup dikenal. Misalnya keberhasilan mengangkat perekonomian Indonesia, peran aktif di kawasan dan global seperti ASEAN, Palestina, hingga Suriah.
Belum lagi suksesnya Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi yang diselenggarakan PBB tentang perubahan iklim di Bali pada akhir 2007 hingga WTO. Jangan lupa, Presiden SBY juga sudah cukup banyak mengantongi penghargaan dari negara sahabat dan beberapa universitas di belahan dunia.