Selasa 02 Sep 2014 11:55 WIB

Bandara Jadi Lokasi Perang Milisi dan Militer Ukraina

Konvoi bantuan kemanusiaan Rusia tertahan di luar kotaKamensk-Shakhtinsky, Rostov, sekitar 30 km dekat perbatasan Rusia-Ukraina, Senin (18/8).
Foto: EPA/Yuri Kochetkov
Konvoi bantuan kemanusiaan Rusia tertahan di luar kotaKamensk-Shakhtinsky, Rostov, sekitar 30 km dekat perbatasan Rusia-Ukraina, Senin (18/8).

REPUBLIKA.CO.ID, DONETSK -- Setidaknya satu warga sipil tewas pada Ahad saat para pendukung militer dan kemerdekaan Ukraina terus bertempur berusaha merebut bandara di timur kota Donetsk.

Milisi terkonsentrasi pada artileri mereka di desa Spartak dekat bandara Donetsk. Mereka menembaki bandara dan satu unit militer yang terletak di dekatnya dikendalikan oleh kekuatan pro-Kiev, kata wartawan RIA Novosti.

Sedikitnya 20 bangunan tempat tinggal telah hancur dan satu warga tewas oleh tembakan tentara Ukraina.

Penduduk desa Spartak menghabiskan sepanjang hari bersembunyi dari tembakan-tembakan di ruang persembunyian bawah tanah dan ruang bawah tanah rumah mereka.

Sejak pertengahan April, Kiev telah melakukan operasi militer terhadap wilayah tenggara Ukraina yang menolak untuk mengakui legitimasi pemerintahan baru setelah kudeta Februari.

Pertempuran meningkat setelah daerah Donetsk dan Luhansk memproklamirkan kemerdekaan pada Mei.

Hampir 2.600 orang, termasuk korban kecelakaan pesawat Malaysia Airlines MH17, telah tewas dan lebih dari 6.000 lainnya terluka sejak dimulainya operasi militer Kiev di Ukraina timur, menurut PBB.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement