Rabu 03 Sep 2014 01:20 WIB

Bagaimana Nasib Sepak Bola Jika FIFA Dikudeta? (3)

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Didi Purwadi
Markas FIFA
Foto: Reuters/Christian Hartmann
Markas FIFA

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Popularitas FIFA semakin cemerlang pada Olimpiade 1924 di Paris dengan menjadi host 24 tim dunia. Keterlibatan FIFA diakui menjadi donatur dana Olimpiade terbesar saat itu.

Presiden FIFA saat itu, Jules Rimet, kemudian memberanikan diri menggelar Piala Dunia pertama di Uruguay pada 1930. Sejak itu, FIFA rutin menggelar Piala Dunia empat tahunan yang dilanjutkan pada 1934 dan 1938.

Peran Rimet sebagai Bapak FIFA sangat ambisius dan terbukti menjadikan FIFA sebagai organisasi sepak bola elite di dunia. Efek Perang Dunia II menciptakan sejumlah negara-negara merdeka baru.

Waktu itu, olah raga sepak bola dijadikan batu loncatan untuk mempopulerkan keberadaan negara-negara merdeka baru itu secara kolektif dan sosial. Apalagi yang lebih baik dari sepak bola, olah raga yang sudah menyebar di seluruh dunia? Oleh karenanya, negara-negara merdeka tersebut tak punya pilihan lain kecuali mendaftar sebagai anggota FIFA.

Dilansir dari These Football Times, Selasa (2/9), FIFA semakin tumbuh kuat, kemudian muncullah Pasal 12 tentang hak FIFA di kompetisi dan acara sepak bola internasional.

Pasal itu berbunyi,"FIFA, anggota, dan konfederasinya adalah pemilik asli yang berhak atas semua kompetisi di bawah yuridiksi, termasuk hak keuangan, audiovisual dan reproduksi audiovisual, hak penyiaran, hak multimedia, hak pemasaran, hak promosi, dan hak inkorporeal, seperti lambang dan hak cipta lainnya."

Sejak itu, Komite FIFA berperan memutuskan bagaimana dan sejauh mana hak-hak tersebut dimanfaatkan. Mereka pula yang memutuskan apakah hak-hak itu harus dimanfaatkan secara eksklusif, bersama dengan pihak ketiga, atau sepenuhnya oleh pihak ketiga.

FIFA berubah menjadi kapitalis besar di dunia sepak bola internasional dalam jangka panjang.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement