REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cina, Jepang, dan Korea menolak buah dari Indonesia yang mengandung lalat buah. Hal ini dilakukan untuk melindungi kualitas buah di negara tersebut dari ancaman kerusakan akibat lalat buah.

Direktur Tanaman Hortikultura Kementrian Pertanian Hasanuddin Ibrahim mengatakan untuk menyiasatinya, Indonesia mengirimkan buah dalam bentuk olahan. "Kita ekspor keripik, misal keripik pisang, ke tiga negara itu sehingga tidak ada penolakan akibat adanya lalat,"  katanya di Jakarta pada Selasa (2/9) kemarin.

Sementara itu, ekspor buah ke Hongkong dan Timur Tengah lebih mulus karena kedua negara itu tak mempersoalkan lalat buah. Sementara itu, Indonesia akan menyepakati mutual recognition agreement (MRA) dengan Selandia Baru, Australia, dan AS.

Dengan adanya MRA, antara Indonesia dengan ketiga negara tersebut sudah terbangun kepercayaan dalam ekspor-impor produk pertanian. "Ketiga negara itu sudah percaya pada eksportir kita pasti profesional jadi ini tugas dari badan karantina di masing-masing negara untuk memperketat pemeriksaan agar tidak kebobolan," kata Hasanuddin.

Ikuti Whatsapp Channel Republika