REPUBLIKA.CO.ID, ADDIS ABABA -- Uni Afrika mengumumkan akan menggelar pertemuan darurat pekan depan. Pertemuan tersebut bertujuan merumuskan strategi mengatasi epidemi ebola.
Dewan Eksekutif Uni Afrika mengatakan pertemuan akan digelar di markas Uni Afrika di ibukota Addia Ababa, Ethiopia. Pertemuan juga akan membicarakan mengenai penundaan penerbangan, aktivitas maritim dan penutupan perbatasan. Stigma terhadap negara epidemi ebola juga tidak luput dari pembicaraan.
"Pertemuan darurat ini diperlukan untuk menyampaikan pemahaman mengenai virus ebola dan status penanganan saat ini. Bagaimana pendekatan yang akan dilakukan dan dampaknya terhadap sosial, politik dan ekonomi," ujar Uni Afrika dalam pernyataan, dilansir AFP, Kamis (4/9).
Negara anggota mengungkapkan kekhawatirannya atas penutupan perbatasan dan penundaan penerbangan. Hal tersebut dinilai semakin memperparah keadaan yang sudah sulit.
Lebih dari 1.900 orang meninggal akibat virus ebola di Afrika Barat.