REPUBLIKA.CO.ID, BANJARBARU -- Kabut asap cukup tebal yang menyelimuti Kota Banjarbaru mulai mengganggu penerbangan di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Kalimantan Selatan, karena membuat keberangkatan pesawat ditunda.
Airport Service Section Head PT Angkasa Pura I Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Heru Widiatmo di Banjarbaru, Jumat (5/9), mengatakan empat penerbangan mengalami penundaan keberangkatan.
"Ada empat penerbangan yang ditunda selama 30-60 menit dari jadwal yang ditetapkan. Penyebabnya karena terbatasnya jarak pandang sehingga pilot memutuskan menunda penerbangan," ujarnya.
Ia menyebutkan empat jadwal penerbangan yang ditunda adalah tiga pesawat Garuda tujuan Balikpapan, Jakarta dan Surabaya yang dijadwalkan berangkat bergiliran pukul 07.00 Wita, 07.30 Wita dan pukul 07.55 Wita.
Satu penerbangan lagi adalah Kalstar tujuan Kota Sampit, Provinsi Kalimantan Tengah yang tidak jadi berangkat karena Bandara Haji Asan Sampit dilaporkan ditutup akibat tebalnya kabut asap. "Kabut asap yang menyelimuti kawasan bandara hari ini memang lebih parah sejak kabut asap muncul sepekan lalu dan baru hari ini pula, dampaknya mengganggu sejumlah penerbangan," ungkapnya.
Disebutkan, jarak pandang di sepanjang jalur runway yang dipenuhi kabut asap hanya 600-750 meter dan kondisi tersebut disampaikan kepada pilot sehingga mereka mengambil keputusan menunda penerbangan.
Menurut dia, selain penundaan jadwal penerbangan, kabut asap juga membuat sejumlah pesawat yang dijadwalkan mendarat di bandara juga belum datang sesuai waktu yang telah diperkirakan.
"Ada dua pesawat yakni Lion Air dari Surabaya dan Garuda dari Jakarta yang dijadwalkan tiba pukul 08.15 Wita dan pukul 08.30 Wita, tetapi hingga pukul 09.30 Wita pesawatnya belum mendarat," ujarnya.
Dikatakan, jarak pandang normal bagi penerbangan di sepanjang runway mencapai 1.500 meter, tetapi keputusan menerbangkan pesawat diserahkan kepada pilot yang memiliki kewenangan penerbangkan pesawat.
"Kami menyampaikan kondisi terkini termasuk jarak pandang kepada pilot dan keputusan tinggal landas pesawat diserahkan kepada mereka karena lebih tahu kondisi lapangan dan sekitarnya," kata dia.