Selasa 09 Sep 2014 21:39 WIB

Jumlah Perokok Muda di Queensland Naik Drastis

Red:
Rokok
Rokok

REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND -- Jumlah perokok di negara bagian Queensland yang berusia antara 25 hingga 34 tahun, meningkat secara dramatis selama 2 tahun terakhir. Meski demikian, Badan Kesehatan Queensland mengatakan, secara umum, tingkat merokok di negara bagian ini terus menurun.

Data statistik menunjukkan, 28% pria di kategori usia tersebut merokok tiap hari, dengan data perbandingan di tahun 2012 yang hanya berkisar 19,8%. Jumlah perokok perempuan dalam kategori usia 25-34 tahun juga meningkat, dari semula di bawah 12,8% menjadi 16,7%.

Kepala Badan Kesehatan Queensland, Dr. Jeanette Young, mengatakan, data tersebut mengkhawatirkan. “Kami tahu bahwa 1 dari 3 kematian akibat kanker disebabkan oleh merokok, kami tahu bahwa 50% perokok akan meninggal akibat penyakit yang berhubungan dengan kebiasaan merokok mereka dan sementara mereka merokok, mereka mati perlahan-lahan sehingga ada biaya yang dtimbulkan terhadap sistem kesehatan,” jelasnya, baru-baru ini.

Dr Jeanette mengungkapkan, kelompok usia tersebut juga berpeluang untuk mengawali rumah tangga, sehingga meningkatkan bahaya merokok pasif bagi anak-anak. “Para perempuan memiliki bayi dan kami tahu sekitar 15% dari perempuan hamil di Queensland merokok,” sebutnya.

Tapi masih ada kabar yang menggembirakan. Jumlah perokok perempuan yang berusia 18-24 tahun telah menurun dari 17,3% di tahun 2012 menjadi 9,2% di tahun 2014.

Cukai federal atas rokok meningkat 13,7% awal bulan ini. Dr Jeanette mengatakan, kenaikan cukai reguler yang dikombinasikan dengan kampanye dampak kerusakan fisik pada perokok, berhasil menurunkan jumlah perokok.

“Anak-anak muda mulai tak merokok, karena itu kita melihat jumlah perokok yang menurun,” ujarnya.

Tapi ia menuturkan, langkah terbaik yang perlu dilakukan adalah mencegah masyarakat untuk merokok terlebih dahulu. “Kita harus ingat bahwa nikotin adalah zat yang paling membuat orang tergantung, jadi sangat sulit bagi orang-orang untuk berhenti merokok,” ucapnya.

500 Ribu Warga Queensland Merokok Tiap Harinya

Perokok asal Brisbane, Stephanie Hibble, 20 tahun, mengatakan, ia tahu betapa susahnya berhenti merokok.

Ia mulai merokok di usia 16 tahun karena mantan pacarnya juga merokok. “Saya berhenti ketika hamil anak laki-laki saya. Bayi menguras tenaga saya sehingga saya mulai merokok lagi dan berusaha untuk berhenti saat ini, benar-benar ingin berhenti,” ceritanya.

Menurut Badan Kesehatan Queensland, sekitar 500.000 orang di negara bagian ini merokok tiap harinya.

Sepuluh orang di Queensland meninggal tiap harinya akibat kanker dan penyakit yang berhubungan dengan kebiasaan merokok. “Sepuluh tahun lalu, sekitar 20% orang Queensland merokok, kini jumlahnya tinggal 14% dan tiap tahun kita melihat adanya penurunan,” jelas Dr. Jeanette.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement