Rabu 10 Sep 2014 15:24 WIB

Obama Desak Persenjatai dan Latih Oposisi Suriah

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Barack Obama
Foto: EPA/Olivier Douliery
Barack Obama

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Barack Obama berencana meminta Kongres agar bisa segera mengirim senjata dan melatih oposisi Suriah. Namun, menurut pejabat pemerintahan ia akan menekan Kongres agar memperluas upaya militer. Selain itu juga tekanan politik untuk mengalahkan para militan di Suriah dan Iraq.

Obama akan membeberkan rencananya menanggulangi ancaman Daulah Islamiyah atau sering disebut ISIS. Strategi ini termasuk memperluas serangan udara ke wilayah Irak dan Suriah. Selain itu mendapatkan komitmen politik dan militer dari sekutunya di Eropa, Timur Tengah, dan wilayah lainnya.

 

Sebelumnya, Obama dan para pemimpin Kongres di Gedung Putih telah melakukan pertemuan. Gedung Putih mengatakan Obama memberitahu anggota parlemen bahwa ia memiliki wewenang untuk mengambil sejumlah langkah melawan ISIS.

Namun, sebelum pertemuan Obama dengan Senat dan pemimpin DPR pada Selasa, sejumlah anggota parlemen meminta dilakukannya pemungutan suara kongres terkait rencana presiden tersebut.

Peningkatan kapasitas dan kekuatan pasukan Irak dan oposisi Suriah sangat penting bagi upaya AS untuk memerangi ISIS. Pasalnya, Obama telah mengesampingkan rencana pengiriman pasukan AS dalam serangan darat. Serangan darat AS pun dapat membantu pasukan Irak dan oposisi Suriah meraih kemenangan melawan ISIS.

Asisten Ketua DPR John Boehner mengatakan partai Republik Ohio menyatakan dukungannya untuk meningkatkan keefektifan pasukan keamanan Irak dan mempersenjatai oposisi Suriah. Boehner juga mengatakan akan mendukung pengerahan militer AS ke Irak untuk melatih dan memberikan nasehat militer.

Sebelumnya, Presiden Obama meminta anggota parlemen pada awal tahun ini anggaran dana sebesar 500 juta dolar AS untuk melatih dan mempersenjatai kelompok oposisi Suriah. Namun, rencananya ini tak disetujui.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement