REPUBLIKA.CO.ID,GAZA -- Gerakan perlawanan Hamas mengatakan, mereka siap berperang kembali jika Israel tidak mentaati perjanjian gencatan senjata yang ditandatangani pada Agustus lalu.
"Perlawanan siap untuk berperang selama berbulan-bulan dan akan menyebabkan Israel mengalami kerugian besar," kata Ismail Al-Ashqar, anggota parlemen Hamas,seperti yang dilansir Ma'an News Agency//, Rabu (10/9).
Perjanjian gencatan senjata yang telah ditandatangani tersebut menetapkan pihak Israel menyetujui beberapa poin yang disepakati. Seperti, memperluas zona perikanan lepas pantai Gaza yang memungkinkan nelayan berlayar sejauh enam mil laut dari pantai. Selain itu, menyepakati pula akan terus memperluasnya secara bertahap.
Menurut ketentuan kesepakatan itu, Israel juga menyetujui untuk menghapuskan pengepungan terhadap Jalur Gaza. Dimana, blokade telah diberlakukan sejak tujuh tahun yang lalu.
Pada 26 Agustus, angkatan laut Israel telah melepaskan tembakan ke arah nelayan Palestina. Bahkan, setidaknya mereka telah melakukan sebanyak empat kali.
Dan, pada Selasa lalu (9/9) pasukan Israel telah menahan empat nelayan Palestina di lepas pantai Gaza utara.