REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Gerindra mengkritik sikap politik Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. Mereka menilai Megawati sebagai pemimpin politik yang sombong.
"Ini dipicu sikap Megawati yang sombong," kata Ketua DPP Gerindra, Desmond J. Mahesa kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (11/9).
Desmond menjelaskan sikap sombong Megawati memicu soliditas partai-partai di koalisi Merah Putih. Dia mencontohkan selama 10 tahun Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi presiden, tidak sekalipun Megawati mengindahkan ajakan SBY bersilaturrahmi.
"Koalisi Merah Putih kuat karena keangkuhan Megawati. Keangkuhan megawati selama 10 tahun kepada SBY," ujar Desmond.
Desmond melanjutkan, keangkuhan Megawati juga tercermin dari sikap PDI Perjuangan saat Ketua Umum Gerindra, Suhardi meninggal dunia. Menurutnya tidak ada satu pun fungsionaris PDI Perjuangan maupun Joko Widodo (Jokowi) yang bertakziah ke rumah duka Suhardi.
Padahal, Suhardi pernah menjabat sebagai Dirjen Kehutanan saat Megawati menjadi presiden. Suhardi juga ikut berjuang saat Megawati mencalonkan diri sebagai presiden di pemilu presiden 2009.
"Contohnya Pak Suhardi meningggal, ada tidak ibu itu (Megawati), anak ibu itu, Jokowi datang? Padahal Pak Suhardi pernah menjadi Dirjen Kehutanan zaman Megawati. Pernah ikut kampanye," katanya.
Desmond memastikan koalisi Merah Putih akan solid. Tidak akan ada partai kolaisi Merah Putih yang memohon untuk bergabung dalam pemerintahan Jokowi-JK. "Ini pembelajaran yang buruk. Jangan harap yang kalah akan menyembah-nyembah yang menang," ujar Desmond.