REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Proyek pembangunan jalan Tol Soroja (Soreang-Pasirkoja) akan segera ditenderkan. Pembangunannya ditargetkan bisa dimulai pada awal tahun 2015. Bupati Bandung, Dadang Naser mengatakan saat ini proses pembebasan lahan proyek pembangunan jalan tol Soroja telah mencapai 63 persen.
Bahkan, angka tersebut akan terus berkembang seiring proses pembayaran ganti rugi yang terus dilakukan setiap hari. Namun, ada salah pengertian terkait laporan yang diberikan ke Pusat. "Ada mispersepsi, pembayaran jalan tol Soroja dilaporan di Jakarta baru 38 persen. ltu kan bulan kapan, kalau sekarang itu sudah 63 persen,'' kata Dadang.
Menurut Dadang, proses pembayaran setiap hari terus berjalan. Progresnya, 75 persen bisa tender. Dengan tercapainya progres pembebasan lahan sebesar 63 persen, maka proses tender pun dapat segera dilakukan.
Apalagi, Pemda memiliki lahan sepanjang 4 kilometer yang bisa dimanfaatkan. Jadi, dengan adanya lahan Pemda tersebut proses pembebasan lahan bisa menjadi di atas 75 persen. "Kalau disatukan dengan lahan Pemda itu bisa mencapai 75 persen. Jadi, proses tender bisa dilakukan,'' katanya.
Dadang mengaku, saat ini memang izin prinsip dari bupati belum keluar. Tapi, ia telah memerintahkan untuk segera di proses. Lahan Pemda tersebut, tetap akan mendapatkan kompensasi pembebasan lahan oleh pemerintah pusat. Namun, belum tahu persis berapa nilainya.
Dadang mengatakan, target pembangunan proyek tol Soroja bisa dimulai di awal 2015. Sehingga, jalan tol ini bisa diselesaikan pada 2016. Rencananya, pembangunan akan dilakukan dalam 3 fase. Awalnya, dari Jalak Harupat atau di tengah dulu. Kemudian, diinterchange kota di Pasirkoja.
Sementara menurut Menteri Perekonomian RI, Chairul Tanjung, percepatan infrastruktur di Jabar merupakan hal yang sangat penting untuk mengembangkan perekonomian Jabar. Seperti pembangunan jalan Tol Soroja, Bogor-Ciawi-Sukabumi, Sukabumi-Ciranjang-Padalarang, Cileunyi Tasikmalaya, termasuk Bandung Intra Urban Road.