REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD - Akhirnya, setelah dua tahun buron, tentara Pakistan berhasil menangkap 10 orang anggota Taliban yang menembak Malala Yousafzai. Malala adalah aktivis remaja yang diincar karena kampanyenya menentang upaya Taliban menolak anak-anak perempuan untuk mendapatkan pendidikan.
Milisi-milisi Taliban Pakistan itu telah menyatakan bertanggung jawab atas penembakan terhadap Malala pada 2012 lalu. Alasannya karena Malala memperjuangkan hak perempuan mendapatkan pendidikan.
Dalam serangan terhadap Malala itu, dua siswi lainnya mengalami luka-luka. Asim Bajwa, kepala bidang media angkatan darat, mengatakan kepada para wartawan bahwa 10 penyerang telah diidentifikasi dan ditangkap.
Malala selamat dan dibawa ke Inggris untuk menjalani perawatan dan sejak itu ia menjadi simbol penentang dalam perang melawan para milisi yang beroperasi di wilayah suku Pashtun di Pakistan barat daya.
Malala telah mendapatkan penghargaan di bidang hak asasi manusia dari Uni Eropa dan tahun lalu dinominasikan untuk Hadiah Nobel Perdamaian.
Remaja yang sekarang tinggal di Inggris itu tidak bisa kembali ke tanah kelahirannya karena ancaman Taliban untuk membunuhnya beserta para anggota keluarga.