Ahad 14 Sep 2014 05:20 WIB

PPP Pecat-Pecatan karena tak Punya Badan Arbitrase

Rep: mgrol26/ Red: Joko Sadewo
PPP
PPP

REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pengamat politik, Firman Noor menilai kasus

yang terjadi di Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akibat ketidakkonsistenan menjalankan konstitusi partai. Polemik saling pecat di PPP ini muncul karena tidak adanya badan arbitrase atau pengadilan internal.

“Kisruh ini akibat tidak adanya badan arbitrase di partai. Akibatnya kedua kubu melakukan penfsiran parsial dan subyektif,” kata Firman saat dihubungi Republika Online (ROL).

Menurut dia, seharusnya setiap partai memiliki badan arbitrase atau pengadilan internal. Seperti PKS dan PKB yang memiliki badan abritase. Sehingga ketika ada permasalahan internal, ada pihak yang menengahi.

Sebelumnya, Firman telah menduga konflik di PPP akan kembali pecah. Alasannya, tidak ada pihak yang kuat dalam partai berlambangkan ka’bah ini. Seperti Demokrat dengan SBY-nya, PDIP dengan Megawatinya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِذْ اَنْتُمْ بِالْعُدْوَةِ الدُّنْيَا وَهُمْ بِالْعُدْوَةِ الْقُصْوٰى وَالرَّكْبُ اَسْفَلَ مِنْكُمْۗ وَلَوْ تَوَاعَدْتُّمْ لَاخْتَلَفْتُمْ فِى الْمِيْعٰدِۙ وَلٰكِنْ لِّيَقْضِيَ اللّٰهُ اَمْرًا كَانَ مَفْعُوْلًا ەۙ لِّيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْۢ بَيِّنَةٍ وَّيَحْيٰى مَنْ حَيَّ عَنْۢ بَيِّنَةٍۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَسَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ
(Yaitu) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada lebih rendah dari kamu. Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), niscaya kamu berbeda pendapat dalam menentukan (hari pertempuran itu), tetapi Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus dilaksanakan, yaitu agar orang yang binasa itu binasa dengan bukti yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidup dengan bukti yang nyata. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

(QS. Al-Anfal ayat 42)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement