Ahad 14 Sep 2014 09:10 WIB

Irak Hentikan Serangan Udara di Wilayah Sipil

Rep: c81/ Red: Erdy Nasrul
Salah satu misil Inggris yang digunakan Suku Kurdi di Irak.
Foto: Dailymail.co.uk/ca
Salah satu misil Inggris yang digunakan Suku Kurdi di Irak.

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD - Perdana Menteri Syiah Irak Haider al-Abadi mengatakan bahwa ia telah memerintahkan angkatan udara untuk menghentikan serangan pada wilayah sipil, pada Sabtu (13/9).

Penghentian serangan tersebut dilakuakn untuk menangani kondisi yang ditetapkan oleh tokoh-tokoh suku Muslim Sunni,  serta untuk mendukung kampanye melawan para militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Kelompok HAM mengatakan serangan pemerintah Irak tahun ini, banyak mengenargetkan daerah-daerah yang dikuasai oleh ISIS yang telah menguasai sepertiga negara, dan tanpa pandang bulu serangan tersebut telah menargetkan warga sipil.

"Saya telah memerintahkan Angkatan Udara Irak untuk menghentikan penembakan terhadap daerah-daerah sipil bahkan di kota-kota yang dikendalikan oleh ISIS," kata Abadi.

Perwakilan PBB di Irak, Nickolay Mladenov, menyambut baik komentar, yang dikatakan oleh Abadi di sebuah konferensi tentang pengungsi pada hari Sabtu di Baghdad.

"Perlindungan warga sipil dan memastikan keselamatan dan keamanan mereka merupakan prioritas penting bagi PBB," kata Mladenov.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement