REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG—Remaja bisa menjadi pendakwah handal yang bisa masuk segala segmen masyarakat. Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Jawa Barat pun mendukung keberadaan remaja pendakwah.
"Pekerjaan pendakwah merupakan pekerjaan yang mulia karena dilakukan sepanjang hayat tak terbatas usia dan jarak," ujar Ketua P2TP2A Jabar, Netty Prasetyani, Ahad (14/9).
Menurut Netty, ada beberapa karakter penyeru/pendakwah. Antara lain, memiliki ilmu dan wawasan, memahami karakteristik obyek dakwah, memahami filosofi budaya, menguasai teknik menyeru dan menyeru berdasarkan daya nalar dan bahasa di lingkungan masyarakat.
''Saya berharap penyuluh di masyarakat mempunyai keyakinan menyeru pada orang lain tentang kebaikan,” katanya.
Salah satu bahasan yang menjadi perhatian pendakwah remaja adalah kasus kekerasan dan kejahatan seksual terhadap anak. Selain bisa melakukan pendektan langsung ke korban, pendakwah remaja harus melibatkan seluruh potensi masyarakat, khususnya, anak-anak yang tidak memperoleh pengasuhan yang baik dari orang tua.
''Anak yang tidak memperoleh pengasuhan yang baik rentan tersentuh oleh tindak kejahatan, seperti kekerasan seksual,'' katanya.