Senin 15 Sep 2014 15:04 WIB
Ahok Mundur

Hashim: Ahok Berbohong Soal Pengunduran Dirinya

Rep: c73/ Red: Joko Sadewo
 Hashim Djojohadikusumo bersama Basuki Tjahja Purnama (kanan)
Foto: Republika/Erik Purnama Putra
Hashim Djojohadikusumo bersama Basuki Tjahja Purnama (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo mengatakan, tidak benar jika pengunduran diri Basuki Tjahaja Purnama dari partai Gerindra diketahui oleh DPP partai.

Ia mengatakan, pengunduran diri Ahok sama sekali tidak diketahui oleh DPP Partai Gerindra terlebih oleh dirinya. "Pernyataan Sodara Ahok seperti di media massa, yang menyebutkan pengunduran dirinya sudah pamit pada DPP partai tidak benar," tutur Hashim, dalam konferensi pers di bilangan Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (15/9).

Ia mengatakan, melalui media Ahok menyatakan akan keluar dari partai jika RUU pilkada disetujui. Namun pada kenyataannya tuturnya, Ahok mundur sebelum RUU tersebut disetujui.

Hashim mengatakan terkejut dengan pernyataan Ahok pada Selasa (9/9) lalu, di media massa untuk mengundurkan diri dari partai. Sementara menurutnya, Sekretaris Jenderal DPP partai baru memberitahunya pada Rabu (10/9). "Ini partai politik, bukan paguyuban. Saya sudah minta dia jangan keluar dulu," tambahnya.

Hashim menyayangkan sikap Ahok, yang dinilainya tidak etis menyampaikan niat pengunduran diri terlebih dahulu melaui pers. Kalau pun ada perbedaan pendapat dengan sesama anggota partai, anggota partai wajib untuk melakukan diskusi dahulu.

Hingga Rabu lalu, tuturnya, Ahok masih sebagai statusnya sebagai ketua DPP Partai Gerindra. Hashim berharap, politisi muda tidak mengikuti jejak perbuatan Ahok yang dinilainya tidak bertata krama.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement