REPUBLIKA.CO.ID, NABLUS -- Pemerintah Israel membatah pernyataan Menteri Pendidikan Palestina Khawla al-Shakhshir yang mengatakan, Israel melarang dirinya untuk memasuki Gaza yang bertujuan untuk mengambil bagian dalam peresmian tahun ajaran baru di Gaza, seperti yang dikabarkan //Ma'an News Agency//, Senin (15/9).
Al-Shakhshir mengatakan, ia telah mengajukan aplikasi untuk mengunjungi Gza pada pekan lalu. Tetapi, pada Ahad pemerintah Israel menolak permohonannya.
Wakil Kementerian Pendidikan Palestina yang berbasis di Gaza;Ziad Tsabit mengatakan, bagaimana pun menteri tidak terkoordinasi untuk bisa memasuki Gaza.
Sejak pembatasan diberlakukan, Israel membatasi perjalanan warga Palestina antara Tepi Barat dan Jalur Gaza. Dimana, rezim Israel sering menolak izin. Bahkan, berlaku pula untuk pejabat Palestina tingkat tinggi untuk menyebrang antara dua wilayah yang diduduki itu.
Meskipun tahun ajaran telah dimulai pada akhir Agstus diselurh Tepi Barat. Namun, sekolah di Gaza baru dimulai pada Ahad (14/9) sebagai akibat dari pertempuran yang berlangsung lebih dari 50 hari.
Serangan Israel sejak 8 Juli lalu telah menyebabkan lebih dari 2.100 warga Palestina meninggal dunia di Jalur Gaza yang terkepung. Sedangkan disisi Israel, hanya menwaskan 70 warga srael termasuk 63 tentara dan tujuh lainnya warga sipil.