REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Para pengamat internasional dari Badan Keamanan pan-Eropa OSCE Ahad diserang setelah mengunjungi situs kecelakaan pesawat Malaysia Airlines, kata organisasi itu, Senin.
Enam pemantau terluka dalam insiden itu, yang terjadi di tengah lonjakan pertempuran mematikan di wilayah Donetsk yang dikuasai pemberontak dari Ukraina timur meskipun, ada gencatan senjata.
Kedua kendaraan OSCE dilanda artileri dan salah satu mengalami kerusakan berat akibat tembakan artileri atau mortir dan harus ditinggalkan, kata organisasi yang bermarkas di Wina itu dalam satu pernyataan.
Dikatakan, konfrontasi di beberapa daerah konflik di wilayah Donestk semakin "intensif" selama tiga hari terakhir, dengan "gerakan pasukan dan perangkat keras di kedua pihak".
OSCE menengahi kesepakatan gencatan senjata yang ditandatangani oleh Kiev, Moskow dan separatis pro-Rusia pada 5 September, tetapi pihak-pihak yang bermusuhan menuduh satu sama lain menjadi penyebab pelanggaran berulang.
Enam warga sipil tewas dalam penembakan dekat bandara Donetsk pada Minggu, hari paling mematikan sejak gencatan senjata.
Insiden Minggu terjadi setelah pengamat OSCE membuat "penilaian setempat" di daerah di mana Penerbangan MH17 pesawat Malaysia Airlines jatuh pada Juli menewaskan semua 298 orang yang berada di dalamnya.