REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Ketua Tim Nasional Peneliti Situs Gunung Padang, Ali Akbar mengatakan, timnya melakukan pengeboran sedalam 11 meter hingga menemukan koin perunggu yang dibuat dengan teknik cetak. Koin ini memiliki diameter 1,7 cm dan motif hiasannya sangat rumit.
Pada ekskavasi Setengah meter dari permukaan tanah, ujar Ali, ditemukan banyak artefak yang berusia 500 sebelum masehi (SM). Lalu saat dilakukan ekskavasi sedalam empat meter ditemukan artefak dan struktur batu andesit dengan usia 5200 SM.
"Ekskavasi ini kami perluas lagi wilayahnya. Sebab penemuan artefak dan batu andesit kuno saja sudah sangat penting,"kata Ali di Situs Gunung Padang, Rabu, (17/9).
Batu andesit dengan usia 5200 SM, ujar Ali, lebih tua dari Piramida Mesir. Ini menunjukkan peradaban Situs Gunung Padang memiliki usia lebih tua dari peradan piramida. (Baca: M Nuh: Jangan Pesimistis dalam Penelitian Situs Gunung Padang)
Di Situs Gunung Padang ini, terang Ali, setidaknya terdapat tiga lapis kebudayaan antara lain 500 SM, 5200 SM, dan 10 ribu SM. "Saya belum mau membahas ini lebih lanjut sebab baru mendapat data dari hasil pengeboran dan artefak," terangnya.
Terkait adanya ekskavasi yang dilakukan dengan cangkul, Ali mengatakan, metode tersebut cukup aman karena yang digali dengan cangkul merupakan urukan tanah yang cukup tebal. Apalagi penggalian dilakukan dengan hati-hati, jadi tidak akan merusak situs.
"Proses penggalian juga dilakukan dengan direkam sehingga tidak akan ada data yang hilang. Apalagi kami juga melakukan penggalian dengan metode sah secara akademik,"kata Ali.
Dalam proses ekskavasi tersebut tim peneliti juga menemukan pecahan keramik, pecahan gerabah, dan batu-batuan.