REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Golkar yakin hadirnya kader PPP dan PAN dalam rakernas PDIP di Semarang tak merubah kesepakatan untuk menolak pilkada langsung. Meski partai-partai koalisi merah putih memenuhi undangan tidak mengubah kesepakatan menolak pilkada langsung.
Anggota Pengurus DPP Golkar Nudirman Munir mengatakan, hadirnya kader PPP dan PAN tidak menjadi ancaman serius, apalagi bakal keluar dari koalisi merah putih dan mendukung pilkada langsung.
"Belum tentu partai yang ikut dalam acara tersebut merubah pendapatnya (menolak pilkada langsung)," kata Nudirman saat dihubungi Republika, Jumat (19/10).
Meski tidak mengetahui apakah ketum Golkar diundang dalam hajatan PDIP di Semarang, Nudirman mengaku pastinya Golkar diundang. Karena acara di Semarang itu sifatnya nasional sehingga semua partai diundang.
"Apalagi di sana ada Pak Jusuf Kalla. Undangan itu kan sifatnya hubungan baik bukan politisi," ujarnya.
Sampai saat ini, kata Nudirman, partai yang tergabung dalam koalisi merah putih tetap solid menolak pilkada langsung. Karena menurut partai koalisi merah putih, pilkada langsung itu banyak mudaratnya daripada manfaatnya.
Masih solidnya koalisi merah putih juga disampaikan Wakil Ketua Umum PAN, Darajad Wibowo. Katanya menghadiri undangan bukan berarti harus mengikuti kemaun pihak yang mengundang untuk setuju pilkada langsung.
"Tidak mengubah posisi politik tetap di KMP," katanya saat dihubungi, Jumat (19/9). Drajad mengaku hadir di acara Rakernas PDIP bersama dengan Ketua Fraksi PAN di DPR, Tjatur Sapto Edi. Katanya undangan itu untuk ketua umum. "Tapi ketua umum tidak bisa hadir," katanya.
Darajad, memastikan kehadiran PAN sama sekali tidak ada agenda khusus baik itu untuk berkomunikasi mengenai arah koalisi maupun membicarakan jatah menteri. Kata dia, PAN ingin menunjukkan budaya politik yang baik sebagaimana telah dibangun selama ini oleh para pendiri bangsa.