REPUBLIKA.CO.ID,MAKASSAR--Partai Golongan Karya (Golkar) optimistis akan mampu menyapu bersih semua proses pemilihan kepala daerah (Pilkada) di 11 kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan yang akan digelar secara serentak pada 2015.
"Dengan komposisi perolehan kursi di 11 DPRD kabupaten yang menyelenggarakan pilkada serentak, Golkar bisa memenangkan usungannya dan kita bisa sapu bersih semuanya," ujar Wakil Ketua Golkar Sulsel Arfandi Idris di Makassar, Jumat (19/9).
Ia mengatakan, terlepas dari pro dan kontra Rancangan Undang Undang Pemilihan Kepala Daerah (RUU Pilkada) yang sekarang masih berada di tangan anggota DPR-RI menunggu pengesahan pihaknya sudah mempersiapkan kader-kader terbaiknya untuk bertarung di pilkada.
Arfandi juga berharap semoga sistem pemilihan kepala daerah yang
akan digelar tahun depan di 11 kabupaten dan kota di Sulsel itu bisa dilaksanakan dengan sistem pemilihan langsung.
"Kalau pemilihannya langsung, kita optimis bisa meraih target memenangkan semua pilkada," katanya.
Dia menyatakan, dengan total 74 kursi partai beringin di parlemen untuk 24 daerah di Sulsel, partainya menyakini bisa mengantarkan jagoannya terpilih sebagai kepala daerah dengan ketentuan pemilihan tetap dilaksanakan secara langsung.
Adapun rincian peroleh kursi Partai Golkar di 11 daerah yang segera melaksanakan Pilkada serentak tahun depan masing-masing, di DPRD Pangkep Golkar meraih10 kursi, Gowa 9 kursi, Soppeng 7 kursi, Lutra 7 kursi, Tana Toraja 7 kursi, dan Kepulauan Selayar 7 kusri.
Sedangkan DPRD Kabupaten Bulukumba Golkar hanya meraih 6 kursi, Luwu Timur (Lutim) 6 kursi, Toraja Utara (Torut) 6 kursi, Barru 5 kursi, dan Kabupaten Maros empat kursi.
"Namun kita tetap realistis karena tidak semua kursi di DPRD kabupaten dan kota dikuasi oleh Golkar. Tentunya, kita juga harus membangun koalisi dengan partai lain. Atau paling tidak Golkar mengusung kader eksternal yang memang cukup mumpuni," pungkasnya.
Arfandi menyebutkan, kalaupun DRP-RI pada 25 September mendatang mengesahkan RUU Pilkada dikembalikan ke DPR, dirinya mengaku jika penentuan kandidat usungan Golkar tentu akan mengalami perubahan.
"Tentunya Incumbent Bupati yang sudah pernah diusung Golkar peluangnya untuk diusung akan dilihat kembali karena sistem pemilihan langsung dan tidak langsung pasti berbeda," ujarnya.
Hal serupa juga dilontarkan Wakil Sekretaris Golkar Sulsel, La Kama Wiyaka yang menambahkan, meski pihaknya masih menunggu penetapan RUU Pilkada namun, partainya telah menyiapkan kader yang akan diusung di pilkada langsung.
Adapun untuk konsep pilkada tidak langsung, partainya segera melakukan kondolidasi internal untuk dijadikan acuan fraksi Golkar di daerah dan begitu juga jika pilkada langsung.
"Tetapi, kita tetap menyiapkan kader untuk kedua model pemilihan. Kami yakin bisa mengusung kader. Apalagi komposisi kursi di 11 DPRD kabupaten dan kota mumpuni meski tidak menutup kemungkinan Golkar akan membangu koalisi dengan partai lain," pungkas La Kama.