REPUBLIKA.CO.ID,LONDON – Prancis menjadi negara barat kedua setelah AS yang menyerang pejuang ISIS di Irak. Dua pesawat jet Rafale didampingi dua pesawat pendukung menyerang gudang persenjataan ISIS di Mosul, timur laut Irak.
Presiden Prancis Francois Hollande mengatakan bahwa gudang tersebut telah habis dihancurkan. “Operasi lainnya akan dilancarkan dalam beberapa hari ke depan. Tujuannya sama, yakni melemahkan organisasi teroris,” ujar Hollande seperti yang dikutip dari independent.co.uk, Jumat (19/9).
Hollande mengatakan bahwa serangan tersebut mendukung serangan udara AS di sebelah utara Irak yang akan dilakukan segera. Ia menambahkan bahwa Prancis diminta untuk membantu menyediakan dukungan militer oleh Pemerintah Irak.
Pesawat Jet Rafale milik Prancis terbang dari pangkalan Prancis di Arab. Pesawat tersebut menembakkan empat bom di gudang bahan bakar milik ISIS. Juru Bicara militer Irak, Qassim al-Moussawi, mengatakan puluhan pejuang Isis tewas terbunuh pada serangan di kota Zumar.
Sementara itu, Australia dan Kanada telah menyatakan dukungan terhadap serangan udara AS di wilayah ISIS di Irak. Pemerintah Inggris hingga kini masih mempertimbangkan.