Ahad 21 Sep 2014 00:10 WIB

Densus Tangkap Enam DPO Teroris di Bima, Satu Tewas

Rep: C75/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Sejumlah anggota Densus 88 Antiteror menggiring terduga teroris.
Foto: Antara
Sejumlah anggota Densus 88 Antiteror menggiring terduga teroris.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap 6 anggota tersangka teroris di Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Ketiga teroris tersebut merupakan buronan dari Poso, Sulawesi Tengah.

"Pukul 16.30 WITA, ditangkap DPO atas nama Adnan alias Deo alias Nurdin alias si kecil," ujar Karopenmas Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar, melalui pesan singkat, Sabtu (20/9).

Namun menurut dia yang bersangkutan tewas. Pasalnya, tersangka Adnan mencoba melawan petugas dengan melemparkan bom.

Selanjutnya, ia menuturkan pada pukul 15.15 WITA, buronan dengan nama Juwait alias Herman alias David diciduk di desa Sai, Kabupaten Bima, Sulawesi Tengah.

Juwait adalah buronan di Poso yang terlibat kasus peledakan bom di Pos lantas asma, bom di Morowali, Sulawesi Tengah, dan pelatihan militer bersama jaringan teroris pimpinan Santoso di Poso.

Selain itu, pukul 16.30 WITA, buronan Suhail alias Gondong berhasil diringkus di desa Sai. "Keterlibatan pelatihan militer di Poso bersama Santoso pada bulan Maret 2013, bersama kelompok Roi Makasar berangkat dari Poso ke Bima untuk pelatihan militer," ungkapnya.

Di desa yang sama, Densus 88 Antiteror menangkap Juned alias Gun pukul 16.30 WITA. Ia terlibat jaringan teroris, di Bima. Sementara itu, pukul 17.00 WITA tersangka Dedi Irawan alias Irawan ditangkap di desa Wera. Dimana yang bersangkutan terlibat di jaringan teroris yang sama dengan Juned.

Sementara itu, terakhir pukul 18.20 WITA, tersangka Samil alias Salman ditangkap di rumahnya di Penaraga, Bima. "Ia terlibat dalam aktifitas jaringan teroris di Bima," tegasnya.

Sampai berita ini diturunkan, pihak Densus 88 Antiteror masih melakukan pengembangan. Sebelumnya, dikabarkan bahwa telah terjadi aksi baku tembak, antara polisi dengan enam terduga teroris yang merupakan pelaku dari serangkaian aksi penembakan terhadap tiga anggota polisi Bima.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement