REPUBLIKA.CO.ID,BANTEN—Isu darurat ketahanan pangan disikapi secara aplikatif oleh Pemprov Banten dengan menciptakan berbagai menu pangan baru.
"Untuk menggalakkan diversifikasi pangan kita mengadakan lomba cipta menu dengan menghadirkan sejumlah pangan lokal seperti singkong, ubi rambat dan pisang-pisangan," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) Banten Agus M Tauhid di Serang, Ahad (21/9).
Diversifikasi pangan, kata dia, selain mendorong masyarakat mengonsumsi pangan beragam dan bergizi, juga mewujudkan ketersediaan pangan dalam arti luas.Saat ini, kata dia, jika berbicara ketersediaan pangan masih dalam arti sempit, yakni hanya beras, sementara jenis bahan panganan tersebut persediaannya bisa saja berkurang.
"Kalau ketersediaan pangan masih mengandalkan dalam arti sempit yaitu padi, dan tidak malakukan diversifikasi pangan maka akan berat bagi Indonesia, khususnya Banten untuk memenuhi ketersediaan pangan tersebut," ujarnya.
Ia menyatakan, lomba cipta menu cukup efektif memperkenalkan Bergizi Beragam Seimbang dan Aman (B2SA), bahan atau menu utama dalam acara yaitu bahan pangan lokal seperti singkong, ubi, ganyong, dan lain-lain.
"Berbagai cara dapat dilakukan pemerintah kabupaten dan kota guna memperkenalkan bahan pangan lokal tersebut agar disukai dan disenangi masyarakat Banten sebagai makanan alternatif selain beras," ujarnya.